Gawai Dayak Kalbar XXXVI gelar lomba sumpit sebagai warisan nenek moyang

Gawai Dayak Kalbar XXXVI gelar lomba sumpit sebagai warisan nenek moyang



Pontianak (ANTARA) – Pekan Gawai Dayak (PGD) Kalbar XXXVI menggelar lomba menyumpit sebagai warisan nenek moyang terdahulu diramaikan peserta lomba di Rumah Radakng, Pontianak

“Sumpit ini sebagai warisan dari Nenek Moyang kami yang dulunya digunakan oleh masyarakat Dayak sebagai alat untuk berburu mencari hewan-hewan sebagai bahan konsumsi,” Kata Wakil Ketua PGD Kalbar XXXVI, Ellysius Aidy di Pontianak, Sabtu.

Baca juga: Bupati Ketapang buka lomba sumpit HUT ke 76 TNI

Baca juga: Tim sumpit Kodim Singkawang sabet juara umum Piala Pangdam XII/Tpr

Dia menjelaskan, dalam kesempatan ini bisa menghadirkan lomba menyumpit agar sumpit tersebut bisa diminati lebih banyak oleh kaum muda pada zaman sekarang dan dapat mengembangkan olahraga ini agar lebih dikenal oleh masyarakat dari luar daerah.

Menurutnya, saat ini sumpit sudah masuk ke dalam kegiatan nasional, yaitu melalui olahraga masyarakat Indonesia, yang termasuk ke dalam olahraga rekreasi dan sudah diperlombakan oleh pemerintah yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata.

Baca juga: Lomba sumpit, meriahkan Gawai Dayak di Sintang

Baca juga: Kebudayaan ‘Sumpit’ di Kalbar Difilmkan

“Mungkin karena sudah dua tahun tidak menyelenggarakan turnamen jadi pada tahun ini peserta lomba lebih antusias dari tahun sebelum-sebelumnya. Jumlahnya total pesertanya ada sebanyak 71 peserta terdiri dari 48 peserta putra dan 23 putri,” kata dia.

Dia menjelaskan, yang menjadi kriteria penilaian permainan sumpit ini adalah tembak tepat pada target sasaran tembak dengan rentang nilai terendah 10 poin hingga yang tertinggi 100 poin.

Baca juga: 225 Peserta Meriahkan Lomba Sumpit Kodam Tanjungpura

Baca juga: Kalbar dan Sarawak Berimbang di Turnamaen Sumpit

Menurutnya permainan sumpit ini sebagai suatu yang mencerminkan jati diri masyarakat untuk menenangkan pikiran dan mengendalikan emosi.

“Kami berharap permainan ini dapat lebih berkembang dan dikenal oleh masyarakat luar daerah Kalbar dan lebih banyak peminatnya,” kata Danianus.