“Jika (penyakit-penyakit ini) tidak dicegah sejak dini dengan imunisasi, tentu bisa menimbulkan risiko kecacatan bahkan kematian. Untuk itu, kami mengajak masyarakat agar menyukseskan program BIAN,” katanya di Sungai Raya, Kubu Raya, Kalimantan Barat, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa pemerintah melaksanakan program imunisasi untuk mencegah penularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) seperti hepatitis B, poliomyelitis, tuberkulosis, campak, difteri, pertusis, dan tetanus.
Baca juga: Dinkes Kota Pontianak gandeng media sosialisasi pentingnya imunisasi
Baca juga: Pemerintah Kota Singkawang laksanakan BIAS
Pelaksanaan program imunisasi dasar dan lanjutan pemerintah, menurut dia, sempat terhambat akibat pandemi COVID-19.
“Kondisi ini menyebabkan jumlah anak-anak yang tidak mendapatkan menerima imunisasi rutin lengkap sesuai usia semakin bertambah banyak. Kondisi ini juga mengakibatkan peningkatan jumlah kasus PD3I dan terjadinya kejadian luar biasa PD3I,” katanya.
Oleh karena itu, Bupati meminta Dinas Kesehatan mengoptimalkan kembali pelayanan imunisasi rutin di fasilitas-fasilitas kesehatan.
Bupati mengatakan bahwa pemerintah kabupaten terus berupaya meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan berkualitas.
Baca juga: Dinkes Kalbar siapkan skenario pemberian vaksin COVID-19
Baca juga: Pesan pendataan imunisasi COVID-19 adalah hoaks
“Dari sektor kebijakan, penerbitan Peraturan Bupati Nomor 8 tahun 2019 tentang pelayanan gratis di semua puskesmas dengan KTP Kubu Raya merupakan upaya pemerintah Kubu Raya untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan,” katanya.
Pemerintah kabupaten, ia melanjutkan, berupaya memastikan seluruh warga yang ada di 118 desa di sembilan wilayah kecamatan di Kabupaten Kubu Raya bisa mengakses pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Baca juga: Kegiatan Posyandu, anggota TMMD 108 bantu Timbang Balita dan Imunisasi
Baca juga: Dinkes Kota Pontianak belum buka layanan imunisasi di tingkat Posyandu