Pemkab Kubu Raya sinkronkan data BPS - geospasial

Pemkab Kubu Raya sinkronkan data BPS – geospasial



Pontianak (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, siap mensinkronkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dengan data goespasial webgis Kepong Bakol yang sudah disusun sebagai program pembangunan di kabupaten itu.

“Kami akan mensinkronkan data dari BPS dan data gospasial dari webgis Kepong Bakol Kubu Raya, untuk program pembangunan yang kita lakukan. Bahkan ini sudah kita lakukan, karena informasi data geospasial merupakan suatu langkah bagi Kabupaten Kubu Raya sejak awal tahun 2021,” kata Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Jumat.

Menurutnya, data geospasial sudah disusun pihaknya merupakan data dasar yang dihimpun dari setiap rumah tangga atau bedah rumah tangga, karena dengan data dasar rumah tangga ini pihaknya akan memahami apa pun yang lakukan dan kerjakan oleh pemerintah Kubu Raya akan menyasar pada setiap rumah tangga.

“Tentu juga indikator-indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM), pertumbuhan ekonomi, pendidikan dan juga hal-hal yang berkaitan dengan pembangunan inklusif yang semua itu sasarannya itu baik subjek mau pun objeknya kita hubungkan di ruang data geospasial Kabupaten Kubu Raya,” tuturnya.

Menurut Muda, model informasi data geospasial yang dikembangkan Pemkab  Kubu Raya saat ini yang menyasar langsung di setiap rumah tangga dinilai sudah sangat efektif dan juga pada tematik-tematik lainnya yang menyangkut di seluruh Oraganisasi Perangkat Daerah (OPD).

“Yang mana langkah–langkah kita dalam penguatan peta kerja yang kita namakan strategi sistem ‘kepung bakul’ (gotong royong), yang mana semuanya harus mengepung dan data ini merupakan fondasi utama kita bergerak untuk bagaimana kita merencanakan lebih tepat, efektif,” katanya.

Dengan langkah ini, katanya, maka akan muncul keinginan untuk bagaimana mengejar agregat setiap yang dicapai, baik itu IPM, pertumbuhan ekonomi maupun indikator-indikator lainnya.

“Dalam hal ini, tentu kita harus melihat dimana sebarannya, subjeknya apa, siapa, maupun bagaimana kondisinya. Apalagi terkait dengan rumah tangga dalam hal kelayakan-kelayakan dan program pelindungan sosial yang sekaligus, sehingga akan memberikan dampak untuk mengejar mana yang benar-benar belum dapat terakses,” kata Muda.

Di tempat yang sama, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kubu Raya Suwandi mengapresiasi dan merasa terbantu dengan peluncuran satu data daerah dan satu data Indonesia pada 31 Maret 2022.

Dengan disediakannya satu data ini akan memudahkan BPS dalam mendapatkan data setiap rumah tangga, karena semuanya sudah terdata dan tersusun rapi dalam sistem informasi Geospasial.

“Yang membuat kita bangga lagi, dalam launching Satu Data itu, Kubu Raya didatangi Koordinator Satu Data Indonesia (SDI), Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembanguann Nasional (PPN/Bappenas) Oktorialdi dan Kepala Pusat Pengelolaan dan penyebarluasan Informasi Geospasial (PPIG) Badan Informasi Geospasial (BIG) Rachman Rofa’I serta perwakilan dari Perguruan Tinggi dari Universitas Gajah Mada (UGM),” kata Suwandi.

Dirinya menilai, satu data Indonesia yang dimiliki pemerintah Kubu Raya ini sudah tertata rapi dan lengkap, karena selain data setiap rumah tangga di Pemkab Kubu Raya juga sudah memiliki ekosistem data dan seterusnya, sehingga keberadaan BPS dari segala sesuatu perencanaan yang dilakukan dari Pemda menggunakan data dari BPS.

“Beberapa waktu lalu kita juga menyampaikan data indikator makro, terdiri dari data pertumbuhan ekonomi, pengangguran dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Tentunya data ini juga sudah tercatat dalam Satu Data Indonesia yang dimiliki Pemkab Kubu Raya dalam satu sistem informasi geospasial,” tuturnya.