Masyarakat perbatasan menanti pembukaan PLBN Nanga Badau Kapuas Hulu

Masyarakat perbatasan menanti pembukaan PLBN Nanga Badau Kapuas Hulu


Kapuas Hulu (ANTARA) – Warga perbatasan Indonesia-Malaysia di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat menanti pembukaan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Nanga Badau di daerah tersebut, seperti halnya PLBN Entikong.

“Kami sangat berharap pemerintah segera membuka PLBN Nanga Badau untuk pelintas orang dan barang menyusul dibukanya PLBN Entikong,” kata seorang warga perbatasan, Abdul Syarif, kepada ANTARA di Putussibau, Senin.

Dia mengatakan sejak PLBN Badau ditutup karena pandemi COVID-19, cukup menyulitkan warga perbatasan terutama dalam pertumbuhan perekonomian dan memenuhi kebutuhan pokok, karena warga perbatasan masih saling tergantung dengan negara tetangga.

Dia mengatakan apabila PLBN Badau dibuka tentu mendatangkan dampak ekonomi bagi masyarakat, terutama bagi pelaku usaha kecil menengah.

“Sebelum PLBN Badau ditutup dulu, tidak hanya kita yang banyak ke Malaysia, tetapi warga dari Negara Malaysia pun datang ke Badau sekadar belanja keperluan dan menikmati kopi, sekarang ini cukup sepi,” ucapnya.

Dia menuturkan warga perbatasan juga kesulitan untuk membawa warga yang sakit untuk berobat ke Malaysia, jika pun ada pelintas dilakukan melalui jalur-jalur tidak resmi.

“Mau tidak mau terkadang ada juga warga dari kita yang secara diam-diam ke Malaysia melalui jalan tikus,” katanya.

Kepala Imigrasi Putussibau Ali Hanafi mengatakan pembukaan PLBN Badau menunggu keputusan dari pemerintah pusat melalui instansi terkait.
 

Pintu batas Indonesia-Malaysia di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Badau, Kecamatan Badau, Kapuas Hulu masih ditutup dan tidak ada aktivitas pelintas. ANTARA/Teofilusianto Timotius 

“Sejak COVID-19 PLBN Badau dibuka secara terbatas, hanya warga Indonesia yang ingin kembali dan warga Malaysia yang ingin kembali ke negara masing-masing, kita masih menunggu juga pembukaan PLBN Badau secara bebas sesuai aturan berlaku,” kata dia.

Terkait dengan pelintasan orang melalui jalur tidak resmi, pihaknya telah berkoordinasi dan bekerja sama dengan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas).

“Kami selalu lakukan koordinasi dan beberapa kali juga dilakukan patroli bersama dengan melibatkan petugas perbatasan seperti TNI, Polri dan Bea Cukai dan petugas perbatasan lainnya,” kata dia,

Dia berpesan kepada masyarakat untuk tetap bersabar menanti keputusan pemerintah sebab pembukaan PLBN Badau juga mesti melibatkan kesepakatan kedua negara, baik Indonesia maupun Malaysia.

“Saat ini yang sudah buka PLBN Entikong menyusul Aruk, mudah-mudahan dalam waktu dekat PLBN Badau juga dibuka,” katanya.