Akses telekomunikasi harus jangkau daerah terpencil

Akses telekomunikasi harus jangkau daerah terpencil



Pontianak (ANTARA) – Bupati Kayong Utara, Kalimantan Barat, Citra Duani didampingi Dinas Komunikasi dan Informasi Kayong Utara melakukan kunjungan kerja ke PT Fiber Home Indonesia, Pontianak, Senin.

Kunjungan kerja ini dalam rangka menyampaikan kondisi lapangan terkait pembangunan Tower Base Transceiver Station (BTS) di wilayah Kepulauan Karimata dan Pulau Maya.

Citra mengatakan pembangunan infrastruktur telekomunikasi di daerah Kepulauan Karimata dan Pulau Maya memiliki tantangan yang besar, karena kondisi geografis yang sangat beragam dengan sebagian besar masih sulitnya akses transportasi.

Kendati begitu, Citra berkomitmen mewujudkan pembangunan tower BTS hingga ke daerah terpencil di Kabupaten Kayong Utara guna memperlancar akses komunikasi, dan akan bertindak tegas jika ada kelalaian yang dilakukan pihak terkait.

“Meski kita telah membangun sebagian tower BTS di daerah Kepulauan Karimata dan Pulau Maya guna memperlancar akses informasi untuk masyarakat, namun ada beberapa kendala yang terjadi. Untuk itu, saya berharap dengan kemitraan PT Fiber Home dapat mengambil langkah serius terkait percepatan progres yang belum terselesaikan di beberapa lokasi desa yang ada di Kabupaten Kayong Utara dan harus adanya solusi dalam mengatasi masalah akses komunikasi untuk masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Berbasis Elektronik Diskominfo Kayong Utara, Sya’bansyah menyebutkan beberapa kendala pembangunan Tower BTS di Daerah Kepulauan Karimata dan Pulau Maya.

“Untuk site Kemboja itu bangunan fisiknya sudah selesai dan sudah on air, tapi kualitas jaringan sangat kecil dan tidak memadai. Kemudian site Tanjung Nibung, Batu Malang dan Meledang belum on air karena belum selesai bangunan fisiknya. Sementara itu, untuk site Pantai Lestari Desa Padang belum sama sekali dimulai progres pembangunannya,” jelas Sya’bansyah

Dengan kunjungan kerja yang telah dilakukan, kata Sya’bansyah, mitra mengkonfirmasi kebenaran kondisi pembangunan menara tersebut dan berjanji akan melakukan hal-hal yang dianggap perlu untuk percepatan pembangunan menara yang dilakukan di tahun 2022.

“Kami tadi hanya menyampaikan kondisi di lapangan saja dan berharap mitranya segera melakukan percepatan pembangunan. Teknis bagaimana mitra tersebut, melakukan percepatan pembangunan, itu sepenuhnya kewenangan mitra tersebut,” katanya.