Pemerintah Provinsi Kalbar sediakan 1.000 paket sembako dalam operasi pasar

Pemerintah Provinsi Kalbar sediakan 1.000 paket sembako dalam operasi pasar



Pontianak (ANTARA) – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) menyediakan sebanyak 1.000 paket sembako dalam Operasi Pasar Hari Besar Keagamaan Idul Fitri 2022/1 Syawal 1443 H. di Kecamatan Matan Hilir Utara (MHU) Kabupaten Ketapang.

“Kegiatan operasi pasar sebagai salah satu bentuk kepedulian sekaligus upaya pemerintah daerah untuk membantu masyarakat kita yang berpenghasilan rendah dengan tujuan mengurangi beban masyarakat dalam mempersiapkan sekaligus memenuhi kebutuhan pokok jelang Idul Fitri,” kata Wakil Gubernur Kalbar Ria Norsan di Ketapang, Selasa.

Baca juga: Warga Pontianak Utara antusias antre minyak goreng murah

Dia menjelaskan, kegiatan operasi pasar yang dilaksanakan ini merupakan sebuah agenda kegiatan yang telah diprogramkan oleh Pemerintah Provinsi Kalbar melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalbar bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Ketapang guna menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah.

Adapun isi paket sembako operasi pasar yang dibagikan yaitu gula pasir sebanyak 2 kilogram, minyak goreng 2 liter, dan kental manis 2 kaleng.

Baca juga: Pemkot Pontianak kembali gelar operasi pasar minyak goreng

Ria Norsan berharap dengan harga yang murah ini dapat terjangkau oleh masyarakat di Kecamatan MHU dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah mendatang.

“Dalam operasi pasar ini paket sembako dijual dengan harga Rp50.000 per paket dari harga awalnya Rp101.430. Jadi, kami subsidi sebesar Rp51.430, sehingga masyarakat hanya membeli Rp50.000 saja,” katanya.

Baca juga: Pemkot Singkawang dan PT Wilmar gelar operasi pasar minyak goreng

Sedangkan untuk ketersediaan bahan pokok di Provinsi Kalbar, Ria Norsan mengatakan saat ini masih dikategorikan aman.

“Secara umum masih mencukupi dan aman hingga lebaran, kami juga mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak perlu khawatir dan tidak ‘panic buying’,” tuturnya.