Categories: Antaranews

BPS Singkawang adakan pelatihan pendataan bagi koperasi dan UMKM



Pontianak (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Singkawang bekerjasama dengan Pemerintah Kota Singkawang menggelar pelatihan pendataan lengkap koperasi dan UMKM berbasis sistem informasi data tunggal KUMKM tahun 2022.

“Pelatihan ini diikuti sebanyak 24 UMKM se-Kota Singkawang,” kata Kepala BPS Kota Singkawang, Suminar Kristiani di Singkawang, Rabu.

Dia mengatakan, BPS memiliki tanggung jawab untuk memberikan pembinaan terhadap kegiatan-kegiatan pendataan di daerah. “Pembinaan tersebut, memang telah menjadi tugas bagi BPS Kota Singkawang selaku pembina satu data Indonesia di tingkat daerah,” tuturnya.

Dalam kegiatan validasi ulang data UMKM ini, pihaknya membantu Disperindagkop UKM merancang gugus tugas para Enumerator tersebut, merancang struktur kelompok kerja, hingga membantu mengidentifikasi program penyimpanan dana mentah.

“Mereka (Enumerator) nanti mendata sekitar 12 ribu UMKM, BPS akan membantu meneliti Prelis datanya (data mentahnya). Karena kita juga ada data dari sensus ekonomi,” ujarnya.

Tidak hanya itu saja, BPS Kota Singkawang juga ikut membantu dalam proses perekrutan para Enumerator tersebut. Menurut Suminar, dalam proses perekrutan, BPS Kota Singkawang berperan melakukan tes wawancara terhadap pendaftar.

Para Enumerator yang telah lolos ini, adalah merupakan orang-orang yang memang telah sesuai dengan kualitasnya dan dapat dibuktikan dengan nilai dari hasil tes mereka. “Karena BPS hampir setiap tahun melakukan perekrutan, jadi kami membantu Disperindag dalam proses perekrutan,” ungkapnya.

Sementara Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop UKM) Singkawang, Muslimin mengatakan, puluhan Enumerator ini akan dilatih sehingga dapat menjalankan tugasnya, yakni memvalidasi ulang data pelaku UMKM di Kota Singkawang.

Proses validasi ulang data pelaku UMKM ini, sangat penting untuk dilakukan, agar pemerintah memiliki satu data pasti yang telah tervalidasi terkait jumlah pelaku UMKM di daerah tertentu, termasuk Kota Singkawang.

“Ada sekitar 12 ribu UMKM di Kota Singkawang, Enumerator ini akan melakukan pendataan ulang, verifikasi dan memastikan data tersebut nyata sesuai di lapangan,” kata Muslimin.

Muslimin mengungkapkan, dengan data UMKM yang telah tervalidasi dan sesuai dengan kenyataan di lapangan, akan membantu pemerintah menyalurkan berbagai bantuan yang lebih nyata kepada masyarakat.

“Harapannya data para pelaku UMKM yang ada di Singkawang betul-betul valid. Jadi mereka sebanyak 24 orang merupakan tenaga pendata/Enumerator yang akan turun langsung ke lapangan,” ujarnya.




Bagikan

Berita Terbaru

  • Tribun Pontianak

Update Stok Darah Semua Golongan di PMI Sanggau Hari Ini Senin 6 Mei 2024

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Berikut update stok Darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sanggau hari ini Senin 6 Mei 2024: "Siang ini stok darah golongan A sebanyak 7 kantong, golongan darah B sebanyak 9 kantong,…

3 jam lalu
  • Kalimantan Today

Dinkes Sanggau Terbitkan Surat Edaran Waspada Rabies – Kalimantan Today

Foto—Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, Ginting   KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sanggau mengeluarkan surat edaran (SE) tentang kewaspadan dini peningkatan kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR). Dalam SE bernomor 100.3.4/825/DINKES-C/2024 yang diteken Kepala…

5 jam lalu
  • Tribun Pontianak

Serentak, Kantor Imigrasi Kelas II TPI Entikong Laksanakan Operasi Jagratara

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Kantor Imigrasi Kelas II TPI Entikong sebagai unit pelaksana teknis Keimigrasian yang berada di perbatasan melaksanakan operasi Jagratara di Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, kemarin. Operasi pengawasan orang asing itu dilaksanakan serentak…

20 jam lalu
  • Tribun Pontianak

Dari Semua Kasus GHPR di Sanggau, Belum Ada yang Terindikasi Rabies

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Disbunnak Kabupaten Sanggau, Ambius Anton mengatakan bahwa dari 318 kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) di Kabupaten Sanggau belum ada yang terindikasi rabies. "Sampai dengan bulan…

21 jam lalu