Categories: Antaranews

Pemerintah Sambas berkomitmen turunkan angka tengkes



Pontianak (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat berkomitmen untuk menurunkan angka tengkes akibat kekurangan gizi di daerah itu melalui berbagai upaya yang melibatkan para pihak.

“Angka ‘stunting’ (tengkes) di Kabupaten Sambas cukup tinggi yakni sekitar 32,6 persen atau lebih tinggi dari angka ‘stunting’ Provinsi Kalimnatan Barat yang di angka 29,8 persen,” ujar Bupati Sambas Satono saat dihubungi di Sambas, Jumat.

Ia menambahkan bahwa untuk menurunkan angka itu, Pemkab Sambas melalui dinas terkait berupaya melakukan intervensi bersama.

Ia optimistis angka tengkes bisa diturunkan dengan peran semua pihak, seperti PKK, tokoh agama, dan pemuka masyarakat.

“Mudah-mudahan upaya yang dilakukan oleh BKKBN Kalbar dan Dinas P3AP2KB Kabupaten Sambas ini dengan melibatkan ibu-ibu PKK, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan semua pihak bersinergi, saya yakin bisa menurunkan angka ‘stunting’ tahun depan,” katanya.

Direktur Poltekkes Pontianak Didik Hariyadi mengatakan masalah gizi dan kekerdilan di Kalimantan Barat seharusnya rendah karena sumber daya pangan lokal melimpah.

“Provinsi ini kaya akan sumber daya alam pangan lokal khususnya di Sambas. Di Sambas itu begitu banyak pangan lokal yang bisa dikembangkan untuk penanganan masalah masalah gizi salah satunya adalah makanan lokal yang cukup terkenal dari Kabupaten Sambas itu adalah bubur pedas pedas. Itu yang merupakan salah satu pangan lokal yang mempunyai sumber zat gizi yang luar biasa artinya kalau ini bisa dikembangkan belum lagi beberapa pangan lokal yang lain maka insyaallah Sambas akan menjadi satu kabupaten yang apa bisa menurunkan prevalensi ‘stunting’ dalam waktu yang cukup cepat,” kata dia.

Menurut dia, semua pihak dari multisektor memiliki peran penting bekerja sama menurunkan tengkes di Kabupaten Sambas.

Dengan bebas dari tengkes, kata dia, maka generasi muda akan lebih baik dan produktif serta lainnya. Target secara nasional pada 2024 adalah 14 persen.

Ia menambahkan penurunan tengkes tentu dengan dua langkah utama, yaitu spesifik dan sensitif spesifik.

“Langkah sensitif itu terkait dengan penanganan penyebab terhadap yang tidak langsung seperti kemiskinan kemudian, ada terkait dengan lingkungan air bersih pola asuh dan lain-lain, sedangkan sensitif spesifik itu yang terkait dengan hal-hal yang langsung ini biasanya itu difokuskan kepada di kesehatan,” kata dia.




Bagikan

Berita Terbaru

  • Radar Kalbar

Kejari Sanggau dan Tim Pidsus BPA Kejagung Sita Aset Terdakwa Tindak Pidana Perpajakan – Radar Kalbar

FOTO : Tim Kejari Sanggau dan Tim Pidsus BPA Kejagung saat mengeksekusi aset terdakwa JP pada beberapa lokasi (dok Kejari Sanggau)SANGGAU – radarkalbar.comKEJAKSAAN Negeri (Kejari) Sanggau melaksanakan eksekusi atas putusan Pengadilan Negeri (PN) Sanggau terhadap…

5 jam lalu
  • Laporan Hoax

[HOAKS] Akun WhatsApp Mengatasnamakan Direktur Utama PDAM Lombok Tengah, Bambang Supratomo – 26/03/2024

Penjelasan : Beredar akun WhatsApp yang mengatasnamakan Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Ardhia Rinjani (Tiara) Lombok Tengah, Bambang Supratomo. Akun tersebut mengirimi pesan menawarkan untuk mengikuti program acara bonus-bonusan kendaraan mobil…

9 jam lalu
  • Laporan Hoax

[HOAKS] CNN: Mahkamah Konstitusi Tolak Gugatan Soal Pernikahan Beda Dimensi – 26/03/2024

Penjelasan : Beredar sebuah unggahan video di sosial media TikTok yang menunjukkan tangkapan layar berita CNN Indonesia yang memberitakan bahwa Mahkamah Konstitusi (MK) tolak gugatan soal pernikahan beda dimensi. Terlihat dalam tangkapan layar tersebut Anwar…

9 jam lalu
  • Laporan Hoax

[HOAKS] NASA Berencana Semprotkan Partikel Es ke Atmosfer untuk Kurangi Dampak Perubahan Iklim – 26/03/2024

Penjelasan : Beredar unggahan di media sosial Facebook yang mengeklaim bahwa The National Aeronautics and Space Administration (NASA) atau yang dikenal sebagai Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat akan menyemprotkan 2 ton partikel es di…

9 jam lalu