Edi Kamtono ajak warga Pontianak jaga kebersihan Sungai Kapuas

Edi Kamtono ajak warga Pontianak jaga kebersihan Sungai Kapuas



Pontianak (ANTARA) – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengajak kepada semua warga di ibu kota Provinsi Kalimantan Barat itu untuk bersama-sama dalam menjaga kebersihan Sungai Kapuas yang merupakan sungai terpanjang di Indonesia.

Dalam memperingati Hari Air Sedunia (World Water Day) 2022, masyarakat peduli lingkungan menggelar aksi bersih-bersih sampah di Sungai Kapuas di Pontianak, Sabtu.

Aksi peduli lingkungan itu digelar Korps Mahasiswa Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, didukung oleh Balai Wilayah Sungai Kalimantan (BWSK) I serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pontianak, diikuti berbagai organisasi dan komunitas.

Edi Rusdi Kamtono mengapresiasi inisiasi dari Fisip Untan Pontianak yang menggelar aksi bersih-bersih sungai sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Menurutnya, menjaga kebersihan sungai dan parit sangat penting karena air merupakan kebutuhan manusia sehari-hari sebagai sumber kehidupan.

Apalagi Kota Pontianak yang mengandalkan sungai sebagai sumber air. Oleh sebab itu air harus tetap terjaga kebersihannya karena air sebagai sumber kehidupan, katanya.

“Mudah-mudahan aksi ini memberikan semangat dan edukasi terutama kepada warga kota untuk menjaga kebersihan sungai dengan tidak membuang sampah di parit atau sungai, sehingga air tanah kita bisa tetap terjaga kebersihannya,” ujarnya usai membuka kegiatan aksi bersih-bersih Sungai Kapuas.

Dirinya prihatin karena kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan sungai dan parit, karena hampir 30 persen sampah rumah tangga dibuang ke sungai dan parit sehingga menyebabkan air menjadi tercemar. Untuk itu, dia berharap kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan sungai dan parit dengan tidak membuang sampah sembarangan.

“Karena yang akan merasakan dampaknya juga kita semua, air tercemar dan saluran air tersumbat sehingga mengakibatkan banjir,” kata Edi menjelaskan.

Kehidupan masyarakat di tepian sungai sudah menjadi pemandangan sejak dahulu dan merupakan peradaban masyarakat di Pontianak. Untuk menjadikan sungai sebagai wajah terdepan kota, maka pemerintah membangun waterfront supaya tepian sungai lebih tertata rapih dan bersih.

“Saya mengajak warga khususnya yang bermukim di tepian sungai untuk bersama-sama dan peduli dengan sungai yang kita cintai ini dengan menjaga kebersihannya,” imbaunya.

Sementara itu, Dekan Fisip Untan Pontianak, Martoyo mengatakan, ilmu hubungan internasional erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat dunia. Aksi bersih-bersih sungai ini juga menjadi bagian dalam menjaga kehidupan masyarakat.

“Inti dari aksi yang dilakukan hari ini adalah bagaimana menjaga sungai tetap bersih karena air adalah sumber kehidupan,” ungkapnya.

Ia juga berharap aksi ini tidak hanya dilakukan pada momentum Hari Air Sedunia saja, tetapi terus berkelanjutan hingga anak cucu kelak. Terlebih jika melihat kehidupan di Kota Pontianak dan masyarakatnya tidak terlepas dari air, sehingga dibutuhkan kepedulian bersama dalam menjaga sungai dan parit tetap bersih.

“Semua pihak harus ikut berpartisipasi melestarikan sungai serta menjaga kebersihannya agar air tetap terjaga dan tidak tercemar,” kata Martoyo.