Tas sulam kristik kombinasi rajutan memikat pengunjung Inacraft

Tas sulam kristik kombinasi rajutan memikat pengunjung Inacraft



Pontianak (ANTARA) – Produk fesyen karya UMKM lokal Kota Pontianak, yakni aneka produk sulam kristik kombinasi rajutan banyak diminati pengunjung di stan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak pada pagelaran bergengsi The 22nd Jakarta International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) 2022 di Jakarta Convention Center (JCC).

Margi, penjaga stan Pemkot Pontianak saat dihubungi di Jakarta, Kamis, mengatakan, sejak hari pertama dibukanya stan, pengunjung dari berbagai daerah bahkan dari luar negeri berbelanja produk sulam kristik kombinasi rajutan.

“Tadi sudah ada yang beli tas, ada pengunjung dari India, kemudian dari Sidoarjo dan beberapa pengunjung dari Jakarta,” ungkapnya.

Baca juga: Tiga pengrajin Kota Pontianak tampilkan produk di INACRAFT Jakarta

Isna, salah satu pengunjung asal Sidoarjo, Jawa Timur mengatakan kualitas tas yang ada di stan Kota Pontianak sangat bagus dan kokoh serta memiliki ciri khas tersendiri. Dirinya tertarik ketika melihat tas yang merupakan produk sulam kristik kombinasi rajutan.

“Kualitasnya bagus, ada ciri khasnya, rajutannya rapi, tasnya kokoh selain itu jahitan yang ada dalamnya juga rapi,” katanya.

Baca juga: Dekranasda Singkawang siap tampil di Inacraft 2019

Hal senada juga disampaikan oleh Manso, pengunjung asal India. Ketertarikannya untuk membeli tas perpaduan sulam kristik dengan rajutan disebabkan motif corak insang yang menarik, selain itu harganya juga sesuai dan terjangkau.

“Saya sangat senang dengan tas ini karena produknya bagus dan bernuansa etnik,” ujarnya.

Baca juga: Produk olahan limbah tampil di inacraft

Ika Sartika Tambunan, pengrajin aneka produk sulam kristik kombinasi rajutan, menjelaskan produk perpaduan sulam kristik dengan rajutan memang memiliki keunikan jika dibandingkan produk sejenis. Karena keunikannya sehingga banyak diminati oleh konsumen.

“Pernah saya baru posting di media sosial, langsung dibeli oleh konsumen dari Surabaya dan Ketapang,” ujarnya.

Baca juga: Bupati Sekadau Tinjau Inacraft

Proses pengerjaan produknya pun memerlukan keahlian dan ketelitian untuk bisa menghasilkan satu produk yang berkualitas tinggi. Dirinya membutuhkan waktu antara tiga sampai empat hari untuk menghasilkan satu produk. “Itu pun harus ditekuni dengan serius dan telaten,” jelasnya.

Namun untuk mempercepat proses pengerjaannya, Ika merekrut tenaga tambahan untuk membantu mengerjakan sulam dan rajutan. Meskipun pengerjaannya dipercayakan kepada karyawannya, tetapi eksekusi produk akhirnya langsung ditangani oleh dirinya.

Baca juga: Tenun Corak Insang Pontianak Pikat Pengunjung Inacraft
Baca juga: Dekranasda Kalbar Bersiap Ikuti Inacraf 2017