“Program ini akan jelas hasilnya dan langsung di rasakan oleh penerima. Program ini juga merupakan wujud kehadiran negara dalam berbagai permasalahan di tengah masyarakat. Pencanangan Kampung Zakat ini bertujuan dalam program pemberdayaan masyarakat meliputi bidang ekonomi, pendidikan, pembinaan keagamaan, kesehatan, dan sosial kemanusiaan,” ujarnya saat dihubungi di Bengkayang, Kalimantan Barat, Kamis.
Ia juga menambahkan bahwa Kampung Zakat salah satu program Kementerian agama dan hasil kerja sama dengan pemerintah daerah setempat, Badan Amal Zakat Nasional (Baznas) dan Lembaga Amal Zakat (LAZ). Program tersebut ke depan bakal lebih fokus kepada masyarakat yang berpenghasilan rendah.
Lebih jauh, dirinya menginginkan agar pencanangan Kampung Zakat ini harus bisa mengarah pada perubahan kehidupan masyarakat sesuai dengan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Bengkayang, terutama dalam mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan religius.
“Tentunya untuk mewujudkan visi dan misi tersebut pemerintah daerah tidak dapat berjalan sendiri. Untuk itu, saya harap dengan momentum pencanangan Kampung Zakat ini, masyarakat dapat membangun sinergi dan kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Bengkayang dengan lembaga keagamaan, ormas, yang ada dalam Kabupaten Bengkayang,” kata dia.
Ia mengharapkan, dengan adanya acara pencanangan Pulau Kabung menjadi Kampung Zakat, Pulau Kabung tidak lagi menjadi wilayah 3T dan bisa menjadi contoh kampung yang bisa meningkatkan perekonomian.
“Termasuk dalam mengentaskan kemiskinan dan membangun sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas,” kata dia.
Dalam pencanangan Kampung Zakat di Pulau Kabung hadir Direktur Pemberdayaan Zakat, Wakaf Kementerian Agama RI, Kakanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Barat, Ketua Baznas Provinsi Kalimantan Barat, Kakan Kemenag Kabupaten Bengkayang, Ketua Baznas Kabupaten Bengkayang, Direktur PT Bank Kalbar Cabang Bengkayang, Ketua MUI Kabupaten Bengkayang, Camat Sungai Raya Kepulauan, dan forkopimcam.