Strategi Kubu Raya pulihkan ekonomi daerah dengan pemberdayaan UMKM

Strategi Kubu Raya pulihkan ekonomi daerah dengan pemberdayaan UMKM



Kubu Raya (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat memastikan komitmennya untuk memaksimalkan pemberdayaan kepada UMKM yang ada di kabupaten itu, sebagai ujung tombak dalam upaya pemulihan ekonomi daerah di tengah pandemi COVID-19.

Untuk memulihkan ekonomi daerah, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan sudah membuat sejumlah kebijakan, salah satunya dengan menjadikan UMKM sebagai ujung tombak dalam pemulihan ekonomi daerah.

“Untuk itu, kami terus memperkuat kerjasama lembaga keuangan perbankan dan non-bank untuk memaksimalkan penyaluran kredit bagi UMKM,” kata Muda di Sungai Raya, Selasa.

Menurutnya, untuk mendukung penyerapan dan hilirisasi produk UMKM, sebagai bupati dirinya sudah membuat kebijakan untuk mewajibkan ASN dan masyarakat Kubu Raya menggunakan produk UMKM lokal. Langkah ini juga di ikuti oleh TNI dan Polri yang juga ikut mendukung penyerapan produk UMKM lokal.

Untuk akses pembiayaan, Pemkab Kubu Raya terus mendorong lembaga keuangan  perbankan dan non-bank untuk memberikan kemudahan dalam penyaluran kredit bagi UMKM, sehingga pelaku usaha tidak kesulitan untuk mendapatkan permodalan dan menjalankan usahanya.

Dengan adanya kepastian pasar yang ada di Kubu Raya tentu akan lebih memudahkan penyerapan dan hilirisasi produk dari UMKM.

“Untuk itu, perbankan diharapkan bisa menyalurkan kreditnya, agar pembiayaan permodalan UMKM bisa terpenuhi. Hal ini tentu menjadi sangat penting, sesuai dengan harapan kita untuk menumbuhkan ekonomi daerah di tengah pandemi ini,” kata Muda.

Selain hal itu, Kubu Raya saat ini juga terus memantapkan data pelaku usaha yang ada di Kubu Raya dengan Geospasial Webgis Kepong Bakol Kubu Raya untuk mempermudah Pemda Kubu Raya melakukan pendataan dan pembinaan kepada para pelaku usaha, khususnya UMKM.

***Dukungan BRI Pontianak dalam pemulihan ekonomi daerah
Pjs Pemimpin Cabang BRI Pontianak Sadhu Yunanta menegaskan pihaknya akan memaksimalkan penyaluran kredit bagi sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Pontianak dan sekitarnya untuk mendukung program pemerintah dalam pemulihan ekonomi daerah dan nasional di tengah pandemi COVID-19.

“Sesuai dengan komitmen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), kami siap untuk mendukung penyaluran kredit bagi sektor UMKM untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional di Pontianak dan Kubu Raya,” kata Sadhu.

Pihaknya menargetkan penyaluran pinjaman sebesar  Rp1,68 triliun untuk pelaku usaha mikro pada tahun 2022 ini di mana diharapkan target ini bisa tercapai. Hal tersebut sesuai dengan komitmen BRI, pihaknya akan memaksimalkan penyaluran kredit bagi pelaku usaha, dengan menggandeng PT Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM) sebagai salah satu holding dari BRI.

Asisten Manajer Bisnis Mikro, BRI cabang Pontianak, Agus Djuli mengatakan pihaknya juga terus mendorong pertumbuhan holding ultra mikro (UMi) di Pontianak dan Kubu Raya untuk memaksimalkan penyerapan penyaluran pinjaman dan membantu program pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional.

“Hal ini sesuai dengan target dari BRI untuk mendorong pelaku usaha ultra mikro naik kelas, dalam mewujudkan ekonomi Indonesia dapat terakselerasi dengan optimal. Hal ini juga sejalan dengan potensi sektor ultra mikro tersebut dalam lanskap UMKM di Indonesia,” kata Agus.

Agus menjelaskan sesuai dengan hasil analisis BRI, di Indonesia terdapat 64 juta unit usaha, di mana 98 persen di antaranya adalah pelaku usaha mikro dan ultra mikro.

Dan ternyata, dari 98 persen itu 81,8 persen adalah ultra mikro. Maka dari itu, upaya BRI bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan PT Pegadaian di Holding Ultra Mikro dapat memperluas jangkauan untuk melayani lebih banyak nasabah.

***Apresiasi DJPb Kalbar atas penyaluran UMi di Kubu Raya
Kakanwil DJPb Provinsi Kalbar Imik Eko Putro memberikan apresiasi kepada pemerintah Kabupaten Kubu Raya karena menjadi kabupaten tertinggi untuk penyaluran KUR dan Kredir Ultramikro kepada UMKM pada awal Maret lalu.

“Pada tanggal 4 Maret lalu, Kubu Raya menjadi daerah tertinggi untuk penyaluran KUR-nya. Ini tentu patut di apresiasi, karena kebijakan yang dibuat oleh Pemkab Kubu Raya mampu menggerakkan pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya, meski di tengah pandemi,” kata Eko.

Dia menjelaskan, penyaluran KUR di Kabupaten Kubu Raya per-4 Maret 2022 mencapai Rp92,97 miliar, di susul Kota Pontianak sebesar Rp83,63 miliar  dan Sambas Rp77,48 miliar. Demikian dengan penyaluran UMi, Kubu Raya juga menjadi tertinggi dengan total penyaluran Rp1,99 miliar, di susul Kabupaten Sanggau Rp1,05 miliar, dan Kabupaten Ketapang Rp724 juta lebih.

Namun, untuk data pastinya, bank mana yang menyalurkan terbesar, pihaknya tidak memiliki data tersebut, karena DJPb Kalbar hanya mendapatkan data menyeluruh dari penyaluran KUR tersebut.

Namun, dari total penyaluran KUR ini, diketahui bahwa penyaluran ultramikro cukup signifikat di Kubu Raya. Ini tentu tidak terlepas dari peran perbankan melalui holding mereka seperti PT Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM).

Eko menambahkan, dari hasil pengamatan yang dilakukan pihaknya,  kebijakan yang dibuat oleh Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan terbukti memberikan andil besar dalam terbukanya pasar bagi UMKM di kabupaten itu.

Pihaknya juga optimis, dengan keberpihakan kepada pelaku usaha, upaya pemerintah daerah dalam memulihkan ekonomi daerah, tentu akan lebih muda dilakukan, karena semua sektor bisa bergerak besama dalam mewujudkan hal tersebut.