Produsen migor diminta gencarkan operasi pasar ke warga

Produsen migor diminta gencarkan operasi pasar ke warga



Pontianak (ANTARA) – Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Edi Rusdi Kamtono meminta produsen minyak goreng lebih gencar menggelar operasi pasar minyak goreng di kota itu.

“Kami juga mengapresiasi atas digelarnya operasi pasar yang menjual minyak goreng oleh PTPN XIII (PT Perkebunan Nusantara) bekerja sama dengan PKK Provinsi Kalbar, dengan harapan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat,” kata Edi Rusdi Kamtono saat meninjau operasi pasar yang digelar PTPN XIII di Pontianak, Senin.

Dia berharap operasi pasar ini meredakan kepanikan warga yang memang saat ini kesulitan untuk mendapatkan minyak goreng.

Edi juga mengimbau warga yang ikut mengantre agar lebih tertib dan tetap menerapkan protokol kesehatan mengingat pandemi COVID-19 belum berakhir.

Edi menuturkan, kebutuhan minyak goreng di Kota Pontianak sekitar 19 ton per bulan. “Saya minta jangan sampai ada pedagang maupun distributor yang melakukan penimbunan minyak goreng di tengah kondisi seperti ini,” tegasnya.

Sementara itu, Senior Executive Vice President (SEVP) Operation I PTPN XIII Khayamuddin Panjaitan menerangkan operasi pasar ini digelar sebagai wujud sinergi dan kerja sama PTPN XIII dengan masyarakat. “Masyarakat sekitar harus merasakan kehadiran PTPN XIII di saat kondisi seperti sekarang ini,” ujarnya.

Ia menjelaskan, masing-masing kepala keluarga (KK) hanya mendapat jatah dua liter. Total minyak goreng yang disiapkan pada operasi pasar ini sebanyak lima ribu liter yang diperuntukkan bagi 2.500 KK dengan mekanisme pembelian menggunakan sistem kupon. Setelah warga mendapatkan kupon, selanjutnya mereka mengantre untuk menukar kupon tersebut dengan minyak goreng kemasan dua liter.

Ningsih (61) warga Kelurahan Sungai Beliung, Kecamatan Pontianak Barat, mengantre untuk membeli minyak goreng kemasan dua liter seharga Rp25 ribu pada operasi pasar yang digelar PTPN XIII bekerja sama PKK Provinsi Kalbar.

“Alhamdulillah operasi pasar ini sedikit membantu untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng di rumah tangga,” ujarnya.

Ningsih bersyukur dengan adanya operasi pasar seperti ini karena memang masyarakat saat ini tengah membutuhkan minyak goreng. Ia berharap operasi pasar atau pasar murah serupa digelar sesering mungkin agar tidak lagi terjadi kepanikan masyarakat akan kebutuhan minyak goreng.