“Pada dasarnya kita sudah siap menghadapi karhutla dari tahun lalu sudah dilakukan pelatihan di setiap kecamatan,” kata dia di Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Sabtu.
Dia mengatakan pelatihan yang dilaksanakan di sejumlah kecamatan sejak tahun lalu berkaitan dengan pencegahan dan penanggulangan karhutla.
Dalam upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kapuas Hulu bekerja sama dengan berbagai pihak, baik TNI, Polri, pihak swasta perusahaan sawit dan lapisan masyarakat.
“Saya minta masyarakat mengantisipasi karhutla dengan cara mematuhi anjuran pemerintah dalam pembukaan lahan,” kata Fransiskus.
Dia mengaku sudah mengeluarkan Peraturan Bupati Kapuas Hulu menindaklanjuti peraturan Gubernur Kalimantan Barat yang berkaitan dengan tata cara pembakaran ladang secara tradisional.
“Dari tahun lalu sudah kita lakukan sosialisasi, tata cara pembukaan lahan pertanian secara tradisional, misalnya saja kalau masyarakat mau membakar ladang satu kepala keluarga tidak boleh melebihi dua hektare dan harus lapor kepada kepala desa dan melibatkan sejumlah pihak terkait, jadi tidak sembarangan sudah diatur,” ucap dia.
Ia menyatakan tidak ingin ada masyarakat berurusan dengan hukum karena pembukaan lahan secara tradisional, sehingga mereka perlu memahami aturan dan anjuran pemerintah.