Edi Kamtono minta Pelti Kota Pontianak gelar kompetisi usia dini

Edi Kamtono minta Pelti Kota Pontianak gelar kompetisi usia dini



Pontianak (ANTARA) – Wali Kota Pontianak, di Kalimantan Barat, Edi Rusdi Kamtono meminta pengurus Persatuan Lawn Tenis Indonesia (Pelti) Kota Pontianak melakukan pembibitan atlet serta menggelar kompetisi usia dini. 

“Pencetakan bibit atlet sejak dini, misalnya dengan rutin menggelar kompetisi olahraga tenis mulai di tingkat SD,” kata Edi Rusdi Kamtono usai sarasehan Pengurus Pelti Kota Pontianak, Kamis. 

Menurutnya, prestasi atlet tersebut harus dilakukan pembinaan dengan memfasilitasi mereka untuk mengembangkan hobinya, apalagi di Kota Pontianak tidak sedikit lapangan tenis yang tersedia.

Baca juga: Pelti Ketapang pastikan ikut Turnamen Tennis Sofian Cup Vol II di Singkawang

“Misalnya lapangan tenis yang dimiliki perkantoran harusnya bisa dikerjasamakan untuk digunakan latihan oleh para atlet tenis yang ada di Kota Pontianak,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Pelti Kota Pontianak Sarbini menambahkan, sebagai regenerasi klub tenis di Kota Pontianak, pihaknya akan menggandeng pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, dengan mengundang guru olahraga mulai tingkat SD, SMP dan SMA untuk mencari bibit-bibit atlet tenis yang baru. 

Setelah itu, masing-masing klub akan diminta mengirimkan atlet untuk digalakkan dalam kompetisi antar klub sehingga nanti akan muncul bibit baru, katanya.

“Saat ini klub yang aktif dalam naungan Pelti Kota Pontianak ada 20 klub,” ujarnya.

Baca juga: Syarbini pimpin Pengcab Pelti Kota Pontianak 2021-2025

Pihaknya saat ini sedang fokus menggali bibit-bibit atlet yang baru untuk dilakukan pembinaan sehingga bisa memberikan kontribusi di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalbar.

“Yang jelas kami di Pelti Kota Pontianak ini diminta atau tidak oleh stakeholder, baik itu Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak atau dari masyarakat, atribut dari ibu kota provinsi itu mau tidak mau kita harus nomor satu diantara kabupaten/kota khusus cabang olahraga tenis,” katanya.

Hal itu, kata dia, butuh strategi dari awal untuk mencari bibit baru untuk kemudian melatihnya. Namun diakuinya pelatih-pelatih yang ada memang belum bersertifikasi sehingga mereka diibaratkan hanya menularkan kebiasaannya bermain tenis. 

“Untuk jangka menengah kami akan mendatangkan pelatih bersertifikat nasional untuk melatih pelatih-pelatih yang ada di klub tenis yang ada di Kota Pontianak,” katanya.

Baca juga: Juara Australia Terbuka, Priska Madelyn Nugroho terima bonus PP Pelti