Pemkab Kayong Utara gencarkan vaksinasi COVID-19 hingga desa

Pemkab Kayong Utara gencarkan vaksinasi COVID-19 hingga desa



Pontianak (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, terus melakukan vaksinasi serentak di setiap kecamatan hingga desa untuk mencapai target 80 persen vaksinasi di daerah itu.

“Pelaksanaan vaksinasi serentak yang dilaksanakan sampai ke desa tersebut merupakan bentuk keseriusan kita dalam pencapaian target 80 persen pada akhir Februari 2022 mendatang,” kata Bupati Kayong Utara Citra Duani pada saat melaksanakan peninjauan vaksinasi di Puskesmas Dusun Besar Kecamatan Pulau Maya, Rabu.

Dia menjelaskan, jika pada akhir Februari ini Kayong Utara mampu mencapai target vaksinasi sebesar 80 persen maka Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji berjanji akan melanjutkan pembangunan jalan Perawas serta memperbaiki Jalan Simpang Tiga Siduk hinggaTeluk Batang.

“Selaku Pemerintah Daerah, kita sangat serius dalam hal pencapaian 80 persen vaksinasi pada Februari ini, karena Gubernur Sutarmidji berjanji apabila Kayong Utara mampu mencapai 80 persen vaksinasi pada akhir Februari ini maka beliau (Gubernur) akan melanjutkan pembangunan jalan Perawas dan memperbaiki jalan siduk-teluk batang,” tuturnya.

Atas janji Gubernur Kalbar tersebut, pihaknya merasa sangat termotivasi, sehingga saat ini pihaknya terus berupaya melakukan vaksinasi hingga ke tingkat desa demi mencapai target 80 persen vaksinasi COVID-19.

Terpisah, Wakil Ketua Satgas COVID-19 Kalimantan Barat, Harisson mengimbau kepada pemerintah daerah untuk memaksimalkan pelaksanaan vaksinasi COVID-19.

“Hal ini perlu segera kita kejar capaian vaksinasinya, mengingat kasus konfirmasi COVID-19 di Kalbar terus meningkat,” tuturnya.

Harisson menjelaskan, sampai dengan tanggal 22 Februari 2022, total kasus konfirmasi di Kalbar mencapai 48.395 orang dengan kasus aktif sebanyak 4005 orang 8,27 persen.

“Sedangkan untuk kasus sembuh sebanyak 43.317 orang atau 89.50 persen dan kasus konfirmasi meninggal sebanyak 1073 orang atau 2.21 persen. Untuk itu, selain percepatan pelaksanaan vaksin, penerapan prokes juga harus terus dimaksimalkan untuk menghindari kasus yang lebih tinggi,” katanya.