Beredar sebuah video pada sosial media Twitter yang memperlihatkan sekelompok petugas medis yang sedang memberikan pertolongan pertama pada seorang pasien di pusat vaksinasi. Video tersebut diklaim dengan narasi pasien dalam video tersebut meninggal 15 menit setelah divaksin.
Dikutip dari turnbackhoax.id, video yang diklaim dengan narasi pasien tersebut meninggal 15 menit setelah divaksin adalah salah. Faktanya, pasien dalam video tersebut tidak meninggal, melainkan tidak sadarkan diri yang disebabkan oleh penyakit patologi yang telah dideritanya sejak sebelum mendapatkan vaksin. Adapun yang termasuk penyakit patologi di antaranya adalah kanker, tumor, gangguan autoimun, serta penyakit ginjal dan hati.
Foto—Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, Ginting KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sanggau mengeluarkan surat edaran (SE) tentang kewaspadan dini peningkatan kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR). Dalam SE bernomor 100.3.4/825/DINKES-C/2024 yang diteken Kepala…
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Kantor Imigrasi Kelas II TPI Entikong sebagai unit pelaksana teknis Keimigrasian yang berada di perbatasan melaksanakan operasi Jagratara di Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, kemarin. Operasi pengawasan orang asing itu dilaksanakan serentak…
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Disbunnak Kabupaten Sanggau, Ambius Anton mengatakan bahwa dari 318 kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) di Kabupaten Sanggau belum ada yang terindikasi rabies. "Sampai dengan bulan…
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU- Cok Hendri Ramapon menjadi orang pertama yang mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon kepala daerah (Bacakada) ke sekretariat DPC PKB Sanggau, Kalimantan Barat, Sabtu 4 Mei 2024 siang. Ditemani beberapa pengurus PKS Kabupaten Sanggau, kedatangan Cok Hendri Ramapon diterima…