Workshop Identifikasi Desa Prioritas Untuk Penguatan Desa Pada Kegiatan USAID SEGAR

Workshop Identifikasi Desa Prioritas Untuk Penguatan Desa Pada Kegiatan USAID SEGAR


Bappeda Kabupaten Sanggau menyelenggarakan Workshop Identifikasi Desa Prioritas untuk Penguatan Desa Pada Kegiatan USAID SEGAR yang dilaksanakan pada hari Rabu, 08 Desember 2021 bertempat diruang rapat lantai II Bappeda Kabupaten Sanggau. Workshop tersebut dihadiri oleh Kepala Bappeda Kabupaten Sanggau Ir. Yulia Theresia, Tim USAID SEGAR, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perkebunan dan Peternakan, Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perikanan, Dinas Perumahan, Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan, Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM, KPH Sanggau Timur, KPH Sanggau Barat.

Kepala Bappeda dalam sambutannya mengatakan bahwa di Kabupaten Sanggau selain USAID SEGAR juga ada Forest Programme V yang mana sama-sama ikut serta mengusung pembangunan berkelanjutan. Namun Kepala Bappeda juga mengatakan jangan sampai kedua program ini saling tumpang tindih baik dalam pengelolaan programnya maupun dalam penentuan lokasi kegiatannya. Perlu dicari titik temu kedua program ini sehingga kedepan bisa selaras dan  berkesinambungan sehingga dapat membantu pemerintah Kabupaten Sanggau dalam pembangunan. Diharapkan beberapa desa yang disimpulkan dalam kegiatan ini sebaiknya tidak tumpang tindih dengan program lain. Hutan Adat masih menjadi primadona beberapa program, namun daerah-daerah lain yang memiliki potensi agar dapat juga menerima program dari USAID SEGAR ini.

Proyek SEGAR merupakan salah satu bentuk kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Amerika Serikat yang menfokuskan pada peningkatan tata kelola lingkungan hidup berkelanjutan berbasis lintas wilayah yang menekankan pada pentingnya menjaga kualitas sumber daya alam, mempertahankan areal dengan nilai konservasi tinggi, keanekaragaman hayati dan tata guna lahan berkelanjutan. Proyek ini berdurasi 5 tahun dimulai Februari 2021 sampai dengan Februari 2026.

Pemerintah Kabupaten Sanggau memiliki komitmen kuat dalam pengelolaan kawasan hutan. Berpedoman pada RPJMD Kabupaten Sanggau 2019-2024, pada misi ketiga disebutkan bahwa meningkatkan taraf hidup masyarakat berbasis ekonomi kerakyatan dan nilai– nilai kearifan lokal. Misi ini dimaksudkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dengan basis pemanfaatan potensi sumber daya alam dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh masukan mengenai kriteria target desa yang akan dipilih dalam program USAID SEGAR dan memperoleh masukan mengenai desa indikatif yang telah dipilih di Kabupaten Sanggau.

Dari hasil kegiatan tersebut dirumuskan beberapa usulan lokasi

yaitu :

  1. Kecamatan Jangkang, (Lokasi Perhutanan Sosial – Hutan Kemasyarakatan) sebagai Pengembangan komoditi karet).
  2. Desa Upe, (Kecamatan Bonti dan Parindu) termasuk desa-desa sekitarnya yang masuk dalam skema Hutan Adat dan MHA.
  3. Desa Sami, yang masuk dalam skema Hutan Adat dan MHA.
  4. Desa Mengkiang, (Kecamatan Kapuas) termasuk desa-desa sekitarnya sebagai pengembangan kawasan agrowisata dan religi.
  5. Desa Lintang Kapuas dan Penyelimau, (Kecamatan Kapuas) yang masuk dalam skema Hutan Adat dan MHA.
  6. Desa Lubuk Sabuk dan Desa Bungkang (Kecamatan Sekayam) yang masuk dalam skema Hutan Adat dan MHA
  7. Kecamatan Toba, Tayan Hilir (namun lebih didorong pada partisipasi dari perusahaan-perusahaan dalam bentuk CSR).

Usulan tersebut oleh Tim USAID SEGAR yang akan diverifikasi dan di matangkan kembali untuk menjadi rekomendasi sebelum dilakukan penentuan oleh Bupati Sanggau.