Avatar

Wabup Sanggau Yohanes Ontot Jelaskan Terkait Kesiapan Pemkab Sanggau Dalam Penanganan Bencana


//DISKOMINFO-SGU//
PONTIANAK – Wakil Bupati Sanggau, Drs. Yohanes Ontot, M.Si menyampaikan terkait dengan pasca banjir di Kabupaten Sanggau, pemerintah daerah melakukan langkah akibat dari dampak banjir tersebut terhadap masyarakat.

“Pertama kita menginventarisasi juga setiap daerah terdampak banjir, seperti misalnya tingkat kesehatan masyarakat. Tentu sebelumnya kita juga mengevaluasi para pengungsi ini, tapi biasanya setelah banjir ini surut mereka juga pulang ke rumah masing-masing,” katanya saat bincang spesial Lewat Tribun Pontianak Official Podcast (Tripon Cast), Jumat( 10/12/2021).

Tentu tugas pemerintah berikutnya bagaimana melihat tingkat kesehatan mereka, lalu tempat pemukiman mereka setelah terdampak banjir itu. Kemudian juga terkait daerah-daerah pertanian, tingkat kerusakannya.

Selain itu juga terkait infrastruktur, karena akibat banjir juga infrastruktur bisa rusak. Semuanya ini harus diinventarisasi secara baik. Seperti infrastruktur jalan, jembatan, kemudian juga terkait kesehatan, sekolah dan lain-lain.

“Ini harus segera kita inventarisasi, Sehingga untuk langkah-langkah berikutnya kita bisa melakukan perencanaan yang komprehensif untuk mengatasi ini semua,” katanya.

Ontot menambahkan, tahun 2021 tepatnya di bulan Oktober hingga November banjir yang melanda Sanggau cukup lama dan lumayan parah. Karena ada siklusnya ini. Enam Kecamatan yang terdampak, yakni Kecamatan Kapuas, Jangkang, Mukok, Toba, Tayan Hilir, dan Meliau.

“Tapi pada umumnya wilayah-wilayah Kecamatan yang berada dipesisir sungai baik besar maupun kecil, diluar sungai Kapuas dan Sekayam, biasa terdampak. Cuman tidak menyeluruh, ada bagian-bagian dusun atau desa yang terkena dampak. Walaupun tingkat dampaknya tidak terlalu parah. Dan itu juga jadi perhatian pemerintah,” ujarnya.

Wabup, Yohanea Ontot juga menjelaskan, bantuan yang yang terdampak banjir sangat luar biasa. Ontot mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat, provinsi dan berbagai pihak, kemudian investor baik perkebunan maupun pertambangan, swasta, organisasi, serta masyarakat. dan untuk pemerintah Kabupaten tentu sudah sebagai kewajiban.

“Kalau saya lihat partisipasi masyarakat, kepedulian masyarakat terhadap sesama sangat luar biasa. Terkait bantuan tidak ada masalah, Cuman harus dikoordinir secara baik, Tentu harus data yang valid. Karena kita tak mau bantuan itu tersebar tidak merata, nanti ada yang 10 kali dapat dan ada yang satu kali,” katanya.

Menurut Wabup Sanggau Yohanes Ontot, Penanganan banjir di Kabupaten Sanggau ini sangat baik. Koordinasi dari tingkat bawah sampai ke atas berjalan sangat bagus, Forkompinda juga sangat luar biasa termasuk juga OPD-OPD.

Berdasarkan evaluasi, kerusakan yang merata yakni pertanian terutama tanaman padi. Kemudian infrastruktur, Ada jalan yang longsor akibat curah hujan yang cukup lama, terutama diruas jalan nasional. Kemudian, ada juga infrastruktur lainya, dan terkait rumah tentu akibat terendam inilah.

“Kita sedang menginventarisasi kerusakan-kerusakan seperti apa dan mungkin langkah-langkah seperti apa, ini yang sedang kita evaluasi karena tidak semua juga kita bantu secara menyeluruh, terkait bencana inikan mungkin ada aturan mainnyakan,” jelasnya.

Langkah pemerintah terkait mitigasi bencana, lanjut Yohanes Ontot baik secara terintegrasi dibeberapa OPD dan mungkin pihak-pihak lain bagaimana mitigasi kemungkinan terjadi banjir. Penghijauan itu sudah pasti, di daerah yang kita anggap rawan banjir.

Kemudian, dia menambahkan langkah-langkah lain yang bisa dilakukan yakni melalui penghijauan atau melalui penetapan-penetapan hutan adat. Artinya hutan ini dipelihara oleh masyarakat adat yang tidak boleh diganggu gugat lagi.

Terkait dengan kesiapan SDM terutama di OPD terkait, kemudian peralatan, Menyikapi potensi bencana yang ada, Ontot menjelaskan bahwa tentu menjadi strategi kita dalam perencanaan pembangunan terutama terkait bagaimana langkah-langkah mitigasi terkait bencana ini.

“Contoh kalau misalnya bencana banjir, ini kan harus dilakukan mitigasi secara komperhensif termasuk penyadaran atau sosialisasi masyarakat. Kemudian disisi lain tentu masalah peralatan, manusia, uang, dan peralatan. Ketiganya hari ada barang ni, kalau manusianya ini terbatas, itu masalah juga. Tapi ini kalau melakukan mitigasi itu bukan hanya meraka, Tentu secara berjenjang, dia sudah melatih misalkan masyarakat sadar bencana, peduli api atau peringatan-peringatan lain,” tuturnya.

Terkait personel di BPBD, lanjut Wabup Yohanes Ontot, kalau hari ini memang kurang dan mereka juga merasa kurang dari sisi personel. Sekarang tentu langkah kita bagaimana memaksimalkan atau mengoptimalkan orang yang ada disitu.

Dalam kesempatan ini, dirinya menyampaikan bahwa kesiapan Pemda sebenarnya ada kaitan dengan kesadaran masyarakat. Kalau pemerintah siap, tapi kesadaran masyarakat tidak tumbuh, ini menjadi masalah.

“Oleh karena itulah, tentu pemerintah sudah melakukan langkah-langkah mitigasi terhadap masyarakat diwilayah kita ini. Kita berharap memang antara pemerintah, masyarakat ini juga harus ada kerjasama yang baik dalam rangka bagaimana kita mengatasi bencana ini, baik banjir, puting beliung, kemudian, karhutla. Ini antara pemerintah dan masyarakat harus berkerjasama dengan baik. Sehingga demikian tentu mungkin hal-hal yang mungkin terjadi bisa diatasi secara bersama-sama. Harus ada sinergi,” ujarnya.

Penulis : Alfian