SEMINAR HASIL KAJIAN STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH DI KABUPATEN SANGGAU

SEMINAR HASIL KAJIAN STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH DI KABUPATEN SANGGAU


Telah dilaksanakan Seminar Hasil Kajian Strategi Kemiskinan Daerah di Kabupaten Sanggau oleh Tim Konsultan CV. Bumi Kalimantan Lestari di Bappeda Kabupaten Sanggau pada hari Kamis, tanggal 5 November 2020. Seminar dihadiri oleh Wakil Bupati Sanggau Drs. Yohanes Ontot, M.Si, Kepala Bappeda Kab. Sanggau Ir. Yulia Theresia, Sekretaris Bappeda Kab. Sanggau Shopiar Juliansyah, SE, MM, Kepala Bidang Perencanaan Sosial dan Budaya Henny Lorryda Yuliana AS, S.AP, M.Si serta tamu undangan dari perangkat daerah dan jajaran staf Bappeda.

Kegiatan dimulai dengan sambutan dari ketua tim konsultan Ludovicus Manditya Hari Christanto yang menampilkan tayangan slide foto kegiatan penyusunan Kajian SPKD dimulai dari FGD, permintaan data ke Perangkat Daerah terkait, hingga survei ke rumah tangga miskin. Selanjutnya pemaparan Matriks Swot untuk penanggulangan kemiskinan

Kekuatan (S)

  1. Tingkat kemiskinan di Kabupaten Sanggau memiliki persentase terendah dari semua Kabupaten / Kota di Provinsi Kalimantan Barat yaitu sebesar 4,57% pada tahun 2019
  2. Pada tahun terakhir yaitu tahun 2018-2019 terjadi penurunan tingkat kemiskinan di Kabupaten Sanggau
  3. Posisi strategis Kabupaten Sanggau yang terletak pada jalur utama trans Kalimantan poros tengah, dialiri Sungai Kapuas dan berbatasan langsung dengan Negara Bagian Sarawak (Malaysia Timur)

Kelemahan (W)

  1. Meningkatnya tingkat pengangguran terbuka
  1. Rendahnya kualitas sumber daya manusia
  2. Belum optimalnya akses pelayanan pendidikan, kesehatan, dan  sosial terutama di wilayah perdesaan dan perbatasan
  3. Meningkatnya angka putus sekolah SD, SMP dan SMA
  4. Meningkatnya angka kematian balita
  5. Terbatasnya pemenuhan infrastruktur dasar seperti sanitasi layak, rumah layak huni, akses listrik beserta akses telekomunikasi berupa cakupan sinyal pada wilayah perdesaan dan perbatasan
  6. Masih banyaknya desa 3T (tertinggal, terdepan dan terluar) yang tersebar di Kabupaten Sanggau
  7. Terbatasnya keuangan daerah

Peluang (O)

  1. Banyaknya program dan kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat untuk daerah. Maupun program yang dilaksanakan dari Pemerintah daerah. Program yang diberikan terkait dengan sosial, kesehatan, pendidikan, infrastruktur dasar dan ekonomi
  2. Kecamatan Entikong merupakan kawasan perbatasan yang dijadikan sebagai beranda depan negara
  3. Tersedianya potensi sumber daya alam
  4. Sektor perkebunan merupakan salah satu potensi yang diminati oleh investor
  5. Jumlah penduduk angkatan kerja (penduduk 15 tahun ke atas) lebih banyak dibandingkan dengan bukan angkatan kerja
  6. Tersedianya Peraturan Daerah tentang Corporated Social Responsibility (CSR), sehingga dapat mendorong pembangunan daerah

Kekuatan (S) dikembangkan untuk meraih peluang (O)

  1. Meningkatkan kemampuan dan pendapatan penduduk miskin
  2. Meningkatkan ketahanan pangan masyarakat
  3. Optimalisasi program – program pemerintah yang telah berjalan

Kelemahan (W) diperbaiki untuk meraih peluang (O)

  1. Mengurangi angka pengangguran
  2. Meningkatkan pencapaian pendidikan dengan pemenuhan hak atas pendidikan dasar masyarakat
  3. Meningkatkan kualitas pembangunan kesehatan
  4. Meningkatkan kapasitas dan kualitas dalam pemenuhan kebutuhan infrastruktur dasar
  5. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat desa

Ancaman (T)

  1. Adanya dampak dari wabah penyakit covid-19, dikhawatirkan kedepannya dapat menyebabkan terjadinya lonjakan jumlah penduduk miskin
  2. Rendahnya keahlian / skill  yang dimiliki oleh pencari kerja di Kabupaten Sanggau.
  3. Adanya pendatang pencari kerja dari luar wilayah dapat menimbulkan daya saing terhadap pencari kerja di Kabupaten Sanggau
  4. Semakin banyak produk yang masuk dari luar wilayah Kabupaten Sanggau
  5. Kebocoran modal ke luar (regional leakage)

Kekuatan (S) dikembangkan untuk menanggulangi ancaman (T)

  1. Mengurangi beban pengeluaran penduduk miskin
  2. Meningkatkan kemampuan dan produktivitas kerja
  3. Mengembangkan dan menjamin keberlanjutan usaha mikro dan kecil

Kelemahan (W) dikurangi untuk menanggulangi ancaman (T)

  1. Penguatan keunggulan kompetitif produk-produk lokal
  2. Mengurangi kebocoran modal ke luar (regional leakage) dengan dukungan program dan fasilitas bisnis daerah
  3. Menjamin stabilitas produksi dan pemasaran produk lokal agar pulih kembali pasca pandemi

Sebelum acara penutupan oleh Wakil Bupati Sanggau selaku ketua TKPKD, dalam arahannya beliau berharap dengan adanya kajian SPKD ini dapat menjadi acuan dalam kita merumuskan kebijakan baik program maupun kegiatan dimasa mendatang serta sebagai referensi dalam mengadakan reviu atau perubahan RPJMD Kabupaten Sanggau serta kebijakan lain yang tekait penanggulangan kemiskinan di Indonesia khususnya Kabupaten Sanggau. Selain itu agar ditahun mendatang dibentuk tim. Diakhir seminar sebagai penutup Wakil Bupati mengingatkan agar segera menyusun rencana aksi tahunan dan menyusun laporan penanggulangan kemiskinan.