PLN Nyalakan Listrik 40 Desa Jelang Perayaan HUT RI, Warga Cowet Sanggau Kini Merasa Merdeka

PLN Nyalakan Listrik 40 Desa Jelang Perayaan HUT RI, Warga Cowet Sanggau Kini Merasa Merdeka


TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU – General Manager PLN Kalbar, Ari Dartomo, secara simbolis melaksanakan penyalaan listrik di Desa Cowet Kecamatan Balai Batang Tarang, Kabupaten Sanggau pada Kamis (13/8/2020).

Acara yang juga dihadiri oleh Wakil Bupati Sanggau, Yohanes Ontot, itu sekaligus menandai penyalaan 40 desa dan dusun yang tersebar di Kalimantan Barat.

Wawako Bahasan Ajak Warga Pontianak Maknai HUT RI ke-75 Dengan Rasa Persatuan dan Gotong Royong

Dua Sekolah dan Puluhan Rumah Terendam Banjir di Desa Nusa Kenyikap, Berikut Penjelasan Kapolsek

Apresiasi Penanganan Covid-19 di Ketapang, Danrem 121/ABW Berikan Penghargaan Kepada Dinas Kesehatan

Menurut Ari, untuk melistriki Desa Cowet, pihaknya telah melakukan pembangunan jaringan listrik tegangan menengah sepanjang 7,58 kms, jaringan listrik tegangan rendah sepanjang 5,38 kms, dan 2 unit gardu distribusi dengan total kapasitas sebesar 100 kVA.

Desa Cowet memiliki 5 dusun, yakni Dusun Cowet, Segae, Mungguk Mayang, Manang, dan Mungguk Tawak. Dengan masuknya listrik PLN, maka ada sekitar 235 rumah warga desa yang dapat segera menikmati listrik.

“Menggunakan listrik PLN pastinya akan jauh lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan menggunakan mesin genset. Saya berharap keberadaan listrik dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya bagi masyarakat Desa Cowet,” kata Ari.

Ia juga mengingatkan warga agar memperhatikan aspek keselamatan kelistrikan terutama saat menggunakan listrik di rumah.

“Listrik itu berbahaya jika kita menggunakannya dengan cara yang salah. Saya berharap kerjasama antara PLN dengan warga masyarakat tetap terjaga, terutama dalam menjaga aset kelistrikan yang sudah dibangun. Segera laporkan jika terjadi potensi gangguan pada jaringan listrik,” imbuh Ari.

Sementara itu menurut Wakil Bupati Sanggau, Yohanes Ontot, Listrik menjadi kebutuhan pokok masyarakat, sehingga banyak warga yang merasa belum merdeka jika belum dapat menikmati listrik.

“Kita pantas bersyukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena melalui PLN kita semua dapat menikmati listrik. Aset kelistrikan yang sudah dibangun ini cukup mahal dan perlu kita jaga bersama-sama,” ungkap Yohanes.

AFGAN Keceplosan Ngomongkan Soal Hubungannya dengan Rossa, Bocorkan Tak Lama Lagi Nikah

SERTIFIKAT UTBK – SBMPTN, Link Semua Perguruan Tinggi Negeri Cek Tahapan Jika Lolos atau Tidak

Satu di antara dukungan yang dapat diberikan oleh masyarakat dalam menjaga aset kelistrikan, yakni tidak ada tuntutan ganti rugi dari masyarakat jika suatu saat ada pohon atau tanam tumbuh yang dimiliki mendekati jaringan listrik, agar jaringan listriknya aman dari gangguan yang menyebabkan terjadinya padam.

Senada, Kepala Desa Cowet, Solomon, mengungkapkan bahwa masuknya listrik PLN tentunya akan mengurangi beban hidup warga desa. Menurutnya, untuk menghidupkan lampu dan peralatan listrik seadanya, warga harus mengeluarkan biaya sekitar 800 ribuan hingga 1 juta per bulan, itu belum termasuk biaya perawatan mesin genset jika sewaktu-waktu rusak.

“Kami sangat bersyukur dan mengucapkan banyak terimakasih kepada pemerintah khususnya kepada PLN. Mimpi kami untuk dapat menikmati listrik menjadi kenyataan disaat yang berbahagia, jelang perayaan HUT kemerdekaan RI,” pungkas Solomon.

18 Agustus, BI Kalbar Gelar Talkshow Solusi Pembiayaan Usaha Secara Syar’i Melalui Fintech

FESyar Kawasan Indonesia Timur 2020
FESyar Kawasan Indonesia Timur 2020 (TRIBUN/FILE)