Dishangpang Hortikan Akui Konsumsi Ikan di Sanggau Cenderung Naik

Dishangpang Hortikan Sanggau Fokus Kembangkan Komoditi Jagung Hibrida



SANGGAU – Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perikanan (Dishangpang Hortikan) H John Hendri menyampaikan setelah padi beberapa komoditi lain bakal fokus untuk dikembangkan di tahun 2020.

Beberapa diantaranya, jagung, ubi kayu, cabai dan bawang.

“Kalau padi kita sudah aman, kita juga jagung hibrida menjadi fokus. Kenapa ini menjadi alasan, karena permintaan cukup tinggi.”

“Kedua, dari sisi pendapatan petani sangat memungkinkan untuk itu. Harganya juga cukup bagus,” katanya, Minggu (5/1/2020).

Ikut Panen Cabe Bertama Petani Lokal, Rupinus Minta Masyarakat Jangan Fokus pada Satu komoditi

Di tingkat petani, lanjutnya, harga perkilo jagung hibrida bisa Rp 4.000 sampai Rp 4.500.

Dua pangsa pasar yang akan dituju yaitu Singkawang dan Malaysia.

“Kebutuhan jagung hibrida di Malaysia bisa sampai 1,2 juta ton pertahun. Andai kata Sanggau bisa menyumplai, itu alhamdulillah.”

“Tapi itu tadi, sementara tingkat lokal saja kita belum, Singkawang itu sekitar 10 ribu ton. Kalau Sanggau bisa mengikut jejak Bengkayang itu, sudah bagus,” ungkapnya.

Dikatakanya, Rencananya sentra-sentra jagung hibrida akan dibangun di beberapa lokasi, seperti Balai Karangan, Entikong, Kembayan dan Beduai.

Alasannya untuk mendekatkan pemasaran dengan perbatasan.

“Kemudian di wilayah bagian tengah itu, kita ada Parindu, Sosok, itu kita dorong juga. Kemudian untuk daerah-daerah seperti Batang Tarang, Toba, itu kita dorong dengan ubi kayu,” jelasnya.

Hendri mengaku akan menyiapkan sekitar 12 ribu hektare. Saat ini lahan yang sudah ada sekitar tujuh ribu hektar.

Jagung hibrida termasuk komoditi yang mudah diurus umurnya pun dengan padi sekitar 3, 5 bulan.

“Perhektarnya menghasilkan minimal lima ton. Lima ton tinggal dikali Rp 4000 ribu per kilo,” pungkasnya. (*)

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak