Desa Lumut Kecamatan Toba terpilih sebagai lokasi Pencanangan Kampung Keluarga Berencana (KB) di Kabupaten Sanggau pada tahun 2019. Pencanangan yang dilakukan oleh Wakil Bupati Sanggau Yohanes Ontot M.Si, dihadiri oleh Ketua PKK Yohana Kusbariah Ontot, Perwakilan dari BKKBN Provinsi Kalimantan Barat, Kejari Sanggau dalam hal ini diwakili oleh Kadek Agus Ambara Wisesa, S.H.,M.H. (kasi pidsus), Camat Toba Jamain, PT.Antam dalam hal ini diwakili Thomas Toga, Kepala Perangkat Daerah, Kepala Desa serta unsur masyarakat diawali dengan kegiatan bersama anak-anak SD Negeri 10 Lumut Bungkang Kecamatan Toba. Kegiatan bersama anak-anak ini diantaranya potong kuku, cuci tangan, gosok gigi serta pembagian paket berupa tas dan perangkat sekolah lainnya. Wakil Bupati Sanggau berpesan kepada orang tua dan guru agar tetap semangat dalam mengajar dan mendidik anak-anak untuk mewujudkan anak-anak yang bermartabat dan dapat mencapai cita-citanya. Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan berkesempatan juga memotong kuku anak-anak, dan membagikan bingkisan sekaligus menyampaikan pesan-pesan kepada anak-anak tersebut. 
Pencanangan Kampung KB di Desa Lumut ini merupakan kelanjutan dari Pencanangan Tingkat Provinsi Kalimantan Barat yang telah dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus 2019 di Kabupaten Sambas. Wakil Bupati kembali menyampaikan pesan bahwa kegiatan ini bukan merupakan hal baru yang dilaksanakan, tapi sudah berulang. Oleh karena itu tidak ada kata tidak bisa untuk melaksanakan kegiatan ini. Permasalahan yang sering muncul adalah karena ketidak konsistennya terhadap program yang sudah ada. Komitmen bersama untuk keberlangsungan program ini harus tetap melekat di semua lini pembangunan. Mainset yang ditanamkan sekarang harus berorientasi kepada hasil. Selain itu peran Kesatuan Gerak PKK dalam mendukung pelaksanaan program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga (KKBPK) di Kabupaten Sanggau sangat dibutuhkan.
Wakil Bupati Sanggau, Yohanes Ontot M.Si mengajak masyarakat Kabupaten Sanggau untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan dan kesejahteraan keluarga dalam membangun semangat kebersamaan dan gotong royong guna terwujudnya masyarakat maju dan makmur di Bumi Daranante. Fokus utama sekarang adalah bagaimana mengendalikan Stunting di masyarakat, dimana stunting di Indonesia mencapai 30,8% sementara target WHO 20%. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting adalah dengan memeriksakan secara rutin kehamilan, memakan makanan yang bergizi dan seimbang, mengkonsumsi tablet penambah darah, memberikan asi sampai dengan umur bayi 6 bulan, memberikan asi dan makan pendamping sampai dengan umur 2 tahun, menjaga kebersihan peralatan makan, memberikan vitamin A dan imunisasi sesuai jadwal serta melakukan penimbangan berat dan pengukuran panjang badan bayi dan anak-anak di Posyandu.