Rumah Pelopor Kebhinekaan Siap Digelar Bupati: agenda bagus, pasti saya dukung

//DISKOMINFO-SGU//

SANGGAU – Merekatkan perbedaan bukan sesuatu yang mudah dan gampang. Dengan kondisi kebhinekaan yang ada di Kabupaten Sanggau perlu adanya inovasi-inovasi usaha yang mampu membangun nuansa kebhinekaan dalam keberagaman. Salah satunya membangun kepeloporan bagi kalangan muda di daerah ini.

Pusat Kajian dan Keilmuan Pojok Si Gondrong Kabupaten Sanggau, Senin (21/10/2019) pagi menggelar audiensi bersama dengan Bupati Sanggau untuk membahas agenda Rumah Pelopor Kebhinekaan 2019 di Kabupaten Sanggau. Kegiatan yang diagendakan pada 16-17 November 2019 tersebut mendapat respon positif dari orang nomor satu di Bumi Daranante tersebut.

Bupati Paolus Hadi secara umum mendukung penuh pelaksanaan kegiatan tersebut. Menurutnya, sebagai pusat kajian dan keilmuan, Pojok Si Gondrong harus dapat memberikan sesuatu yang berbeda bagi masyarakat misalnya melalui kegiatan yang telah dirancang tersebut.

“Saya kira ini bagus dan menjadi sebuah upaya dalam membangun kebhinekaan di daerah ini. Kalau agenda bagus, pasti saya dukung,” ujarnya.

Bupati yang akrab disapa PH itu mengatakan pemerintah daerah telah berusaha maksimal untuk mengakomodir keberagaman budaya yang ada di Sanggau. Hal ini sebagai bagian dari merekatkan hubungan yang harmonis dari semua etnis yang ada. Keharmonisan ini diyakininya akan sangat berdampak bagi kehidupan masyarakat itu sendiri.

“Kita ingin keberagaman di Sanggau ini menjadi sebuah kekuatan yang besar. Kita yang harus mempersatukannya. Anak-anak muda harus mampu berperan lebih besar untuk generasi masa mendatang sehingga persoalan-persoalan perbedaan itu tidak lagi menjadi sesuatu yang tabu bahkan mengancam persatuan daerah, bangsa dan negara,” terangnya.

Direktur Pusat Kajian dan Keilmuan Pojok Si Gondrong Kabupaten Sanggau, Sugeng Rohadi menyampaikan kepedulian terhadap keanekaragaman secara menyeluruh mesti dibangun secara sistematis untuk memberi dampak psikologis yang nyata dalam kehidupan masyarakat.

“Tanpa kepedulian yang besar merekatkan perbedaan itu mustahil. Pemerintah daerah misalnya telah berupaya mengakomodir keanekaragaman budaya sehingga menjadi sesuatu yang unik dan harmonis. Lalu, pemudanya juga mesti memberi peran yang maksimal dalam membantu terciptanya suasana dan cita-cita persatuan di daerah. Dengan semua saling bahu membahu pekerjaan membangun persatuan yang kuat dari kebhinekaan tidak akan sia-sia karena hasil tidak akan berkhianat pada usaha yang dilakukan,” jelas dia. (*)