Wabup Sanggau: Pendidikan Memiliki Peran Sangat Penting Dalam Mencegah Intoleransi dan Radikalisme

//DISKOMINFO-SGU//
SANGGAU – Wakil Bupati Sanggau, Drs.Yohanes Ontot, M.Si hadir pada acara Coffe Morning bersama Forkompimda, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Agama, Ormas Kepemudaan, Mahasiswa dan Pelajar di Kota Sanggau, acara digelar di Tribun Promoter Mapolres Sanggau, Rabu (2/10/2019).

Hadir pada kesempatan tersebut, Kapolres Sanggau, AKBP. Imam Riyadi, S.Ik, MH, Pasi Ops Kodim 1204/Sanggau, Kapten. Agus Mulyanah, Kasi Intel Kejaksaan Negeri Sanggau, Rans Fimsy dan Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau, Maskun Amri.

Sebagai pembuka, Kapolres Sanggau, AKBP. Imam Riyadi menyebut agama menjadi primadona oleh sekelompok orang dalam memecahbelah umat. Oleh karena itu, ia mengingatkan kepada masyarakat Kabupaten Sanggau untuk tidak mudah terpengaruh dengan simbol-simbol agama tertentu untuk mengadu domba antar umat beragama.

“Perlu saya ingatkan bahwa bangsa kita ini lahir, berkembang dan ada sampai hari ini karena keberagaman, bukan dari salahsatu kelompok tertentu. Atas dasar keberagaman inilah lahir pancasila yang mengakui dan memperkokoh keberagaman itu. Oleh karenanya pancasila harus kita jaga bersama-sama,” kata Kapolres Sanggau AKBP. Imam Riyadi.

Kapolres Sanggau mengatakan, keberagaman yang ada di Indonesia, termasuk di Kabupaten Sanggau ini sangat rentan digunakan oleh orang-orang yang tidak senang dengan NKRI dan untuk memecahbelah sesama anak bangsa. Oleh karenanya, ia mengajak kepada seluruh masyarakat, khususnya di Kabupaten Sanggau untuk mewaspadai dan tidak terpengaruh dengan ajakan-ajakan yang mengganggu keberagaman dan mengganggu pancasila.

“Dulu ancaman kita adalah komunis, tapi sekarang yang muncul dan menjadi ancaman kita adalah khilafah. Kita tidak ingin di Sanggau ini masuk aliran-aliran sesat, termasuk di dunia pendidikan kita, harus bersih dari paham-paham radikal. Sanggau ini rumah kita dan harus kita yang menjaganya,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Sanggau, Yohanes Ontot menyampaikan pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam mencegah intoleransi dan radikalisme. Oleh karenanya, lembaga pendidikan harus diperkuat. Para pelajar harus diberikan ilmu yang sesuai dengan kurikulum.

“Sebagai orang tua, kita juga mempunyai tugas dan peran menjadi guru dirumah, agar anak-anak kita tidak salah menyerap ilmu,” jelas Wabup Sanggau Yohanes Ontot.

Kepada masyarakat Sanggau, Ontot mengingatkan untuk tidak mudah terhipnotis dengan kejadian-kejadian di luar daerah.

“Handphone yang kita miliki ini sebenarnya sangat berbahaya, hoax-hoax ini mudah sekali masuk. Saya minta kalau kita menerima informasi dari media sosial, terlebih dahulu disaring, sebelum kemudian di share kepada orang lain,” pesannya.

Sementara itu, Kasi Intel Kejaksaan Negeri Sanggau, Rans Fimsy menyampaikan, dinamika yang terjadi ditanah air saat ini, harus disikapi dengan bijaksana, harus dengan kepala dingin bukan dengan emosi. Terkait tentang RKUHP yang dipolemikkan hari ini, dijelaskan bahwa RKUHP tersebut sebenarnya sudah disusun sejak tahun 2005 oleh pakar hukum dan ahli hukum lainnya di tanah air.

“Tapi yang perlu saya ingatkan bahwa RKUHP yang kita gunakan saat ini adalah produk belanda. Nah, pemerintah mencoba merubah itu sesuai dengan kondisi bangsa kita, termasuk adat istiadat dan budaya bangsa Indonesia. Prinsip RKUHP itu adalah mempunyai tujuan mulia, yakni melindungi seluruh masyararakat indonesia,” jelasmya.

Pasi Ops Kodim 1204/Sgu, Kapten Agus Mulyanah pada kesempatan tersebut menyampaikan tentang ancaman disintegrasi bangsa, baik dari dalam maupun dari luar negeri. Oleh karenanya, ia mengingatkan kepada seluruh peserta yang mengikuti coffe morning untuk mewaspadai ancaman tersebut.

“Jangan mudah terpancing dengan isu-isu yang berkembang di luar maupun yang masuk melalui handphone kita. Kabupaten Sanggau harus kita jaga bersama karena Sanggau milik kita,” pungkas Pasi Ops Kodim 1204/Sgu, Kapten Agus Mulyanah.