Festival Budaya Paradje’ Pasaka Negeri XI Resmi di Tutup, Bupati Sanggau: Tempat Ini Merupakan Pusat Kebudayaan Melayu dan Kebudayaan Islam

//DISKOMINFO-SGU//
SANGGAU – Bupati Sanggau, Paolus Hadi, S.IP, M.Si yang juga bergelar Putra Paduka Muda Natanegara hadir pada malam penutupan Festival Budaya Paradje’ Pasaka Negeri XI Tahun 2019, yang dipusatkan di Halaman Keraton Surya Negara Sanggau.

Pemukulan gong sebanyak lima kali oleh Bupati Sanggau, Paolus Hadi, S.IP, M.Si, petanda Festival Budaya Paradje’ Pasaka Negeri XI resmi ditutup, Sabtu malam (21/9) pukul 20.00 WIB.

Turut hadir pada kesempatan tersebut Pangeran Ratu Surya Negara Sanggau Drs.H.Gusti Arman, M.Si beserta Ibu Suri serta Kaum Kerabat Keraton Surya Negara Sanggau, Dandim 1204/Sanggau, Letkol Inf.Gede Setiawan, Waka Polres Sanggau, Kompol Damianus, S.Ik, MH, Kepala Pengadilan Negeri Sanggau, Arief Budiono, SH, MH, Kepala Kejari Sanggau atau yang mewakili, Presiden Kelab Peminat P. Ramlee Sarawak Malaysia (KPPRS), Datok Dr. Adi Balik Zaman Tuah beserta anggotanya sebanyak 48 orang, Forkompimda, Ketua Panitia Festival Budaya Paradje’ XI, H.Burhanuddin, SH, MH yang juga selaku Sekwan Kabupaten Sanggau, Kepala OPD Kabupaten Sanggau atau pejabat yang mewakili, Ketua MABM Kabupaten Sanggau, Budi Darmawan, Camat se-Kabupaten Sanggau serta masyarakat Kabupaten Sanggau.

Pada kesempatan tersebut Ketua Panitia, Burhanuddin menyampaikan rincian para juara lomba dalam memeriahkan Festival Budaya Paradje’ Pasaka Negeri XI Tahun 2019, sebagai berikut:
a. Lomba Pawai Paradje yang diikuti sebanyak 26 Kelompok:
1. juara I Kecamatan Kapuas
2. Juara II Kecamatan Kapuas
3. Juara III Kecamatan Kapuas

b. Lomba Zapin yang diikuti sebanyak 14 kelompok:
1. Juara l Kecamatan Kapuas
2. Juara ll Kecamatan Jangkang
3. Juara lll Kecamatan Kapuas

c. Lomba Seni Hadrah yang diikuti sebanyak 7 kelompok:
1. Juara I MABM Kecamatan Jangkang
2. Juara II (Nurul Huda) asal Kecamatan Kapuas
3. Juara III Kecamatan Kapuas

d. Lomba Dendang Melayu yang diikuti sebanyak 24 peserta kategori wanita
1.Juara I Kecamatan Kapuas
2. Juara II Kecamatan kapuas
3. Juara III Kecamatan kapuas

e. Lomba Dendang Melayu Kategori pria:
1. Juara I Kecamatan Sekayam
2. Juara II Kecamatan Kapuas
3. Juara III kecamatan Tayan Hilir

f. Lomba Pangkak Gasing yang diikuti sebanyak 72 peserta:
1. Juara I Kecamatan Beduai
2. Juara II Kecamatan Kapuas
3. Juara III Kecamayan Beduai

g. Lomba Pembuatan Kue Tradisional yang diikuti sebanyak 9 peserta:
1. Juara I Kecamatan Kembayan
2. Juara ll Kecamatan Kapuas
3. Juara lll Kecamatan Tayan Hilir

h. Lomba Abo-Ina:
1. Juara l Kecamatan Kapuas
2. Juara ll Kecamatan Jangkang
3. Juara lll Kecamatan Tayan dan Kecamatan jangkang

Selanjutnya, Presiden Kelab Peminat P.Ramlee Sarawak Malaysia (KPPRS), Datok Dr.Adi Balik Zaman Tuah mengucapkan terimakasih atas undangan dan sambutan yang cukup mengharukan.

“Perlu kami sampaikan bahwa kami dari Kelab Peminat P. Ramlee mengucapkan terimakasih telah diberikan peluang untuk bisa menjalin hubungan silahturrahmi atas serumpun, serantau dan sebangsa. Perlu diketahui bahwa anggota Kelab P. Ramlee Sarawak Malaysia dari berusia 58 tahun keatas dan yang tertua berusia 83 tahun,” ucap Datok Dr.Adi Balik Zaman Tuah.

Pangeran Ratu Surya Negara Sanggau, H.Gusti Arman menyampaikan selaku Pangeran Ratu Surya Sanggau dan penanggungjawab mengucapkan terimakasih kepada Bupati Sanggau dan Wakil Bupati Sanggau selaku Pemerintah Kabupaten Sanggau yang sepenuhnya membantu kegiatan Budaya Paradje’ Pasaka Negeri.

“Tanpa ada bantuan dan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Sanggau maka festival Budaya Paradje’ Pasukan Negeri yang merupakan festival dalam menjungjung tinggi marwah Melayu tidak bisa dilaksanakan. Sehingga sudah sepatutnya kami ucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Sanggau yang telah mendukung kegiatan Paradje ini dan sudah menjadi agenda rutin Pemerintah Kabupaten Sanggau disetiap tahunnya,” jelas Pangeran Ratu Surya Negara Sanggau Gusti Arman.

Pangeran Ratu Surya Negara Sanggau juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Sanggau mengakomodir seluruh suku di Kabupaten Sanggau.

“Pemerintah Kabupaten Sanggau mengakomodir kepada seluruh suku di Indonesia yang ada di Kabupaten Sanggau untuk berkesempatan dalam mengembangkan adat dan budaya yang dimiliki. Menyikapi hal tersebut menghimbau kepada kita semua yang mengaku sebagai orang Melayu, mari kita kembangkan serta menjunjung tinggi adat dan budaya yang kita miliki,” tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Sanggau, Paolus Hadi mengatakan senang bisa hadir pada acara malam penutupan Festival Paradje’ Pasaka Negeri XI, sehingga bisa bertemu bersama masyarakat.

“Pada malam hari ini saya akan menutup serangkaian Festival Paradje’ Pasaka Negeri XI. Perlu diketahui bahwa Paradje’ Pasaka Negeri ini merupakan festival yang kesebelaskalinya digelar dan sudah menjadi bagian agenda rutin Pemerintah Kabupaten Sanggau, serta kegiatan selalu dinanti-nantikan oleh masyarakat Kabupaten Sanggau,” ujar PH sapaan akrab Bupati Sanggau.

Bupati, Paolus Hadi yang juga bergelar Putra Paduka Muda Natanegara menjelaskan terkait Festival Paradje’ Pasaka Negeri tersebut sudah di SK kan sebagai sebuah cagar budaya tak benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

“Patut bersyukur yang mana Festival Paradje’ Pasaka Negeri ini sudah di SK kan oleh pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI sebagai sebuah Cagar budaya tak benda. Sedangkan Keraton merupakan cagar budaya benda. Perlu disampaikan bahwa tidak gampang untuk mengurus untuk bisa di akui sebagai sebuah Cagar budaya, karena harus didukung dengan sejarahnya, supaya bisa diakui sebagai sebuah cagar budaya,” jelasnya.

Lanjut dikatakannya, kegiatan Festival Paradje’ Pasaka Negeri sudah terdengar hingga Negeri Jiran (Malaysia).

“Terimakasih kepada Pengeran Ratu Surya Negara dan MABM yang tetap mendukung Pemerintah Kabupaten Sanggau dalam hal ini dari Dinas Pendidikan dan Lebudayaan Kabupaten Sanggau dalam melaksanakan Festival Paradje’ Pasaka Negeri ini,” ucapnya.

Bupati, Paolus Hadi juga berpesan bahwa Festival Budaya Paradje Pasaka Negeri untuk terus dikembangkan, supaya semakin dikenal oleh masyarakat luas dan merupakan festival yang selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat luas disetiap tahunnya.

“Tempat ini saya minta betul bahwa disini harus bisa menjadi pusat kebudayaan Melayu dan pusat kebudayaan Islamnya. Karena mengingat disinilah tempat sejarahnya, apabila ketika orang luar ingin mengetahui sejarah budaya Melayu dan kebudayaan Islam di Kabupaten Sanggau, maka disinilah tempatnya,” tuturnya.

Lebih lanjut dikatakannya, untuk daerah pinggiran sungai ini seperti yang dikatakan oleh Wakil Gubernur Kalbar saat pembukaan Festival Budaya Paradje’ Pasaka Negeri XI akan dijadikan whater front dan semoga segera terwujud.

Pementasan dari Kelab P. Ramlee Sarawak Malaysia (KPPRS) untuk menghibur masyarakat Kabupaten Sanggau.

Penulis : Alfian