Ini yang disampaikan Kapolres Sanggau Saat Hadiri Acara “Beraump Bekudong'k”

Ini yang disampaikan Kapolres Sanggau Saat Hadiri Acara “Beraump Bekudong’k”



Polres Sanggau – Kapolres Sanggau
AKBP Imam Riyadi, S. Ik, MH menghadiri acara “Beraump Bekudong’k” yang menjadi
tradisi Pemerintah Daerah Kabupaten Sanggau disetiap tahunnya, yang dipusatkan
di Gedung Balai Betomu Sanggau, dengan mengusung tema “Melalui kegiatan Beraump
Bekudong’k wujudkan gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) di Kabupaten
Sanggau”, serta dengan sub tema “Stop buang air besar sembarangan (SBABS)
kita wujudkan desa mandiri”, Selasa (17/9/2019).
Dalam
kesempatan tersebut, Kapolres Sanggau AKBP Imam Riyadi menyampaikan terkait
karhutla bahwa Kabupaten Sanggau merupakan Kabupaten yang pertama di Kalbar
untuk menindak para pelaku karhutla.

“Berkaitan
dengan hutan adat yang sudah di akui dan sudah di SK kan oleh Pemerintah Pusat,
diharapkan kedepan mari kita bersama-sama meningkatkan dan kelola yang menjadi
potensi di daerah kita,” ujarnya.

Kapolres juga
mengungkapkan bahwa ada beberapa perusahaan di Kabupaten Sanggau ini yang
membuang limbah sembarangan.

“Ada berberapa
perusahaan yang ada di Kabupaten Sanggau membuang limbah sembarangan dan perusahaan tersebut sedang kami proses hukum terkait pencemaran lingkungan.
Menghimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Sanggau untuk tidak membuang
sampah sembarangan di sungai, karena mengingat bahwa sungai merupakan sumber
kehidupan kita, yang sudah sepatutnya kita jaga,” tegasnya Kapolres Sanggau
Imam Riyadi.


Lanjut
dikatakannya, terlihat pada musim kemarau ini ada beberapa masyarakat yang memanfaatkan
pinggir sungai untuk bertanam, sehingga dipandang positif oleh Kapolres Sanggau
atas kebiasaan yang dilakukan masyarakat ketika musim kemarau, dikarenakan
tanah yang subur.

Pada
kesempatan yang sama Bupati Sanggau, Paolus Hadi mengucapkan selamat bertemu
kembali pada acara beraump bekudong’k.

“Ini merupakan
beraump bekudong’k yang keempat kalinya dilaksanakan, yang mana dimulai dari
tahun 2016 hingga tahun 2019 ini kita selalu melakukan beraump bekudong’k
sebagai tempat untuk memutuskan
beberapa
hal yang strategis dengan melibatkan stakeholder, baik dari desa, kecamatan
hingga kabupaten.
Kita satukan
kesepakatan pada hari ini dan harus kita gotong-royong kan untuk percepatan
pembangunan yang menurut kita penting,” jelas PH sapaan akrab Bupati Sanggau.

Bupati Paolus
Hadi mengatakan Beraump Bekudong’k sebelumnya belum pernah menyinggung terkait
karhutla. Maka pada Beraump Bekudong’k ini terkait karhutla untuk dimasukan
untuk dibahas.

“Mulai saat
ini kita akan harus lebih aktif lagi mendeklarasikan terkait Open Defication
Free (ODF). Yang mana Kabupaten Sanggau menduduki posisi ke-10 dari 14
Kabupaten/Kota se-Kalbar terkait ODF tersebut. Menyikapi hal tersebut, maka
saya rasa perlu kerjasama kita untuk mendeklarasikan kepada masyarakat untuk
tidak buang air besar sembarangan,” tegasnya.


Kembali
dipertegas oleh Bupati Sanggau, kenapa perlu ODF diperkuat?, supaya orang
Sanggau sehat. Pada saat Beraump Bekudong’k inilah untuk membicarakan terkait
masyarakat yang belum memiliki jamban/toilet, sehingga untuk bisa dibantu.

“Yang tidak
kalah penting juga terkait asap, apakah orang berladang karena mencukupi
kebutuhannya sehari-hari? dan sebuah tradisi setiap tahun dari nenek
moyangnya?, maka hari ini kita bicarakan. Karena pada saat orang berladang ada
yang sengaja mengambil kesempatan dalam musim berladang tersebut, untuk
membakar lahannya untuk berbisnis. Sehingga kedepan apabila ada masyarakat kita
yang ingin membuka lahan, diharapkan tidak dengan membakar lahan. Akan tetapi
bisa dengan menggunakan alat berat, diharapkan para kades dan kita semua, hal
ini menjadi perhatian kita bersama,” ujarnya.

Bupati kembali
pertegas, jangan sampai para peladang yang sebenarnya di kambing hitamkan oleh
para oknum yang tidak bertanggungjawab.

“Menghimbau
kepada seluruh masyarakat agar tidak membakar lahannya, karena mengingat bahwa
asap di Kabupaten Sanggau semakin tebal. Maka dari itu kita harus sama-sama
peduli dan kedepan mari kita memikirkan bagaimana melakukan pertanian yang
ramah lingkungan,” tuturnya.