Tiga Temenggungan Berharap Rumah Adat Menua Asal Tampun Juah Sudah Bisa di Fungsikan di Tahun 2022 Mendatang

 

//DISKOMINFO-SGU//
SANGGAU – Penutupan gawai Serumpun Tampun Juah 2019,berjalan dengan lancar dan sukses. Kegiatan dipusatkan di lapangan Rumah Adat Menua Asal Tampun Juah Dusun Segumon, Desa Lubuk Sabuk, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Rabu (4/9).

Hadir pada kesempatan tersebut Direktur Institut Dayakologi Krisussandi Gunui, Pemerintah Kecamatan, Forkompimcam, Perwakilan dari Kabupaten yang ada di Kalbar, Perwakilan dari Sarawak Malaysia dan Brunei Darussalam, para Temenggung, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat dan Tokoh Agama, serta masyarakat Segumon.

Pada acara penutupan tersebut dari Temenggungan Sisang, Bi Somu dan Iban Sebaruk sepakat bahwa gawai Serumpun Tampun Juah dilaksanakan dua tahun sekali, tepatnya pada bulan September, dengan catatan mengkondisikan hari libur sekolah di Sarawak Malaysia, agar mereka bisa lebih banyak rombongan yang turun dan hadir di gawai Serumpun Tampun Juah tersebut.

Meskipun pelaksanaan gawainya digelar dua tahun sekali, akan tetapi terkait ritual adat memelihara pedagi tetap dilaksanakan satu tahun sekali.

Berkaitan dengan pembangunan Rumah Adat Menua Adat Tampun Juah tersebut tetap dilanjutkan pembangunannya dan diharapkan paling lambat selesai pada tahun 2022 mendatang.

Mereka berharap ketika pelaksanaan gawai Serumpun Tampun Juah pada tahun 2022 mendatang, Rumah Adat Menua Asal Tampun Juah tersebut sudah bisa fungsikan.

Acara dilanjutkan dengan tradisi nyepan, yang mana tradisi tersebut meminum tuak menggunakan mangkok. Tuak di ambil dari tempayan dengan menggunakan cangkir sebanyak tujuh takaran, yang mana peserta merupakan tokoh-tokoh adat dari tiga Temenggungan dan para tamu undangan.

Penulis: Alfian