Lepas Pawai BKSN, Bupati Ajak Umat Terapkan Ajaran Cinta Kasih dan Jaga Lingkungan Hidup

SANGGAU, Bupati Sanggau Paolus Hadi, S.IP, M.Si, didampingi Kapolres Sanggau, AKBP Imam Riyadi, Dandim 1204/Sanggau, Letkol Inf Gede Setiawan, Vikjen Keuskupan Sanggau, Pastor Richardus Riadi, Ketua TP. PKK Ny. Arita Apolina, S.Pd, M.Si, Kadis Kominfo Ir. Yulia Theresia, Kadis Dinsosp3akb Yanto, Kasat Pol PP Viktoriaus melepas peserta pawai memasuki Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) di Halaman Kantor Bupati Sanggau, Minggu (1/9/2019) Sore.

BKSN Tahun 2019 mengusung Tema “Mewartakan Kabar Baik di tengah Krisis Lingkungan Hidup” dengan Sub Tema “Busur-Ku Kutaruh di awan supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan Bumi” (Kej.9:13).

Bupati Sanggau sebelum melepas peserta pawai menyampaikan bahwa umat Katolik memasuki BKSN Tahun 2019, intinya supaya mengingatkan kepada umat Katolik untuk memiliki Alkitab dirumah dan bisa membacanya, sedangkan tema pada tahun ini lebih kepada lingkungan hidup, agar bagaimana kita bersama dapat menjaga dan melestarikan lingkungan hidup dengan baik sehingga keberlangsungan hidup umat manusia juga baik dan seimbang.

Bupati mengakui memang orang sedang berdiskusi terkait berladang, karena memang berladang salah satu menghasilkan asap, berladang juga adalah bagian dari kebudayaan dan kebiasan masyarakat kita yang penuh dengan kearifan lokal.
“Saya berpesan kepada generasi yang sekarang, kalaupun kedepan ada yang masih berladang itu betul-betul menurut kearifan lokal. Bukan berladang sampingan, yang ujung-ujungnya untuk nanam segala macam, akhirnya korbanya kita semua. Jadi berladang dengan kearifan lokal akan lebih baik, karena dari dulu dilakukan dan Pemerintah juga masih melihat ini sebagai bagian dari kehidupan masyarakat dan kebiasaan kita” katanya.

Untuk itu, Bupati mengajak tetap menjaga lingkungan dan terutama generasi anak-anak kita ini, mereka harus selalu kita didik untuk belajar tidak membuang sampah sembarangan.
“Pagi tadi, saya juga melepas pawai Ta’ruf menyambut tahun baru islam 1441 H. Tadi hadir 4 ribu lebih, mudah-mudahan kedepan umat Katolik dalam kota juga tetap semangat untuk bersama-sama, libatkan sekolah-sekolah. Tapi hari ini luar biasa, tiap tahun semakin bertambah”pungkasnya.

Bupati berharap kepada Umat Katolik Keuskupan Sanggau agar  mengamalkan ajaran Tuhan yakni cinta kasih, jangan mudah emosi, jangan mudah terpancing berita hoax.
“Ingat Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk cinta kasih terhadap sesama manusia. Ayo kita hidup berdampingan”ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Sanggau, AKBP Imam Riyadi menyampaikan, tadi pagi umat muslim menyongsong tahun baru 1441 H dan sore ini umat katolik melaksanakan BKSN tahun 2019.
“Tentunya Ini suatu bentuk nyata apa arti toleransi, Ini sebagai bukti nyata keberagaman yang ada di Kabupaten Sanggau. Hal seperti ini tentunya kedepan terus kita pupuk dan kita jaga” pesannya.

Kapolres menambahkan, modal besar dalam arti toleransi ini sebagai kekuatan besar dalam kita menjaga persatuan, kesatuan dan khususnya dalam menjaga NKRI ini.

Dandim 1204/Sanggau, Letkol Inf Gede Setiawan juga dalam sambutannya mengatakan, semoga pada pelaksanaan kegiatan BKSN ini dapat berjalan dengan lancar, dan sesuai dengan rencana dan mencapai tujuan yang diharapkan.
“Saya juga berharap mari kita jaga perdamaian dan toleransi yang sudah tertanam dengan baik di Kabupaten Sanggau ini. Jangan mau mendengarkan hoax atau menyebarkan berita-berita yang belum tentu benar”tuturnya.

Vikjen Keuskupan Sanggau, Pastor Richardus Riyadi menyampaikan bahwa tujuan dari BKSN ini agar seluruh umat Katolik: Pertama, memiliki buku kitab suci. Kedua, supaya umat katolik membaca kitab suci sebagai sabda Tuhan secara pribadi dan Ketiga, kita menghormati dan mewartakan kitab suci yang kita miliki, kita baca dan renungkan serta terapkan dalam kehidupan nyata sehari-hari”ujarnya.

Dalam segala kegiatan, lanjutnya, baik pribadi maupun kelompok hendaknya kita semua mengambil bagian dalam lomba-lomba, kegiatan-kegiatan lain yang membangun semangat, mencintai kitab suci.
“Kita yakin bahwa kitab suci adalah sarana untuk berjumpa dengan Tuhan secara pribadi dan bersama-sama sebagai umat allah”katanya.

Pawai pembukaan BKSN yang kita selenggarakan adalah bukti bahwa kita menghormati kitab suci. Serta kita berani memperkenalkanya kepada khalayak ramai.
“Sabda Tuhan yang kita baca, kita renungkan dan junjung tinggi harus menjadi penuntun, harus menjadi pedoman hidup, harus menjadi pelita dan terang sekaligus merupakan doa pribadi kita yang sangat indah kepada Tuhan”tuturnya.

Dalam Laporan, Ketua Panitia BKSN, Sekundus Ritih menyampaikan, Pada sore ini peserta pawai cukup antusias, begitu juga anak-anak. dan ada sekitar 10 kendaraan hias dari Paroki Hati Kudus Yesus dan 9 kendaraan hias dari Paroki Santa Maria Bunda Pengharapan Bunut.
“Kita berharap sebagaimana dengan tema BKSN Tahun 2019 mengenai keprihatinan gereja terhadap isu-isu lingkungan, mari kita sama-sama untuk memerangi penggunaan plastik agar kita bisa menjaga lingkungan lebih baik”katanya.

Sekundus juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh kring, 19 Kring di Paroki Hati Kudus Yesus dan 9 Kring di Paroki Santa Maria Bunda Pengharapan Bunut.
“Kemudian juga luar biasa antusiasme dari anak-anak asrama putri dan putra, misdinar, serta kelompok-kelompok kategorial. Mari kita sama-sama melaksanakan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya dan ini menandai kegiatan dalam rangkaian satu bulan kedepan, nanti akan ada perlombaan juga yang akan kita lakukan setelah kegiatan ini”tuturnya.

Penulis : Sukardi