SANGGAU, Terkait viralnya vidio salah satu Ustadz Abdul Somad (UAS) di jejaring sosial, sejumlah tokoh agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB), tokoh adat, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat di Kabupaten Sanggau menyampaikan pernyataan sikap dalam acara silaturahmi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) Polres Sanggau dengan (FKUB) Kabupaten dan Kecamatan di wilayah Kabupaten Sanggau untuk mencegah intoleran dan radikalisme yang berlangsung di aula Polres Sanggau, Senin (19/8/2019) pagi.

Acara yang digagas Kapolres Sanggau Imam Riyadi tersebut dihadiri Bupati Sanggau Paolus Hadi, Dandim 1204/Sanggau Letkol. Inf. Gede Setiawan, Kepala Kejaksaan Negeri Sanggau Tengku Firdaus, Kepala Kantor Kementerian Agama Sanggau H. M. Taufik, Ketua FKUB Pdt. Suyono, Perwakilan DAD Kabupaten Sanggau M. Ajau beserta DAD Kecamatan, Kasi kesbangpolinmas, Sisilia, para Kapolsek Se-Kabupaten Sanggau, Sekretaris MABM Sanggau, Ade Syafari, Bamag, Pendeta Daut Simarmata, Ketua NU Sanggau, H. Toyib SA, Wakil Ketua Muhammadiyah Sanggau Abdul Rahim, Paguyuban Se-Kabupaten Sanggau, para tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda Se-Kabupaten Sanggau.

Dalam acara tersebut, sejumlah tokoh yang terganung dalam FKBU Kabupaten Sanggau menyampaikan pernyataan sikap yang bunyinya, pertama menolak adanya provokasi dan ujaran kebencian/hate speech yang bisa menimbulkan perpecahan persatuan dan kesatuan NKRI. Kedua, mengimbau kepada segenap umat beragama untuk menghentikan segala spekulasi yang bisa memperkeruh situasi. Ketiga, menolak radikalisme, intoleransi dan terorisme. Ke empat, menyerahkan dan mendukung sepenuhnya penanganan kepada pihak Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Penegak hukum lainnya. Kelima, menciptakan situasi Kabupaten Sanggau yang aman, sejuk dan damai.

Sementara itu, pernyataan sikap juga disampaikan oleh Pemuda Cinta NKRI yang dimotori oleh Ketua Pemuda Katolik Komisariat Cabang Sanggau, Hubertus V Wake, Ikatan Sarjana Katolik Sanggau Yulia Teresia, Bamag Sanggau Pdt Daud Simarmata, Pemuda Oikumene Sanggau As Vikal, OMK Paroki Batang Tarang Oktavianus Ary dan OMK Paroki Bunut Edwardus Nanyo Singkil. Bunyi pernyataan sikap tersebut adalah sebagai berikut, pertama mendukung Kabupaten Sanggau yang damai dan toleran. Dua, mendukung Sanggau terbebas dari bahaya hoaxs dan narkoba. Ketiga, mengecam keras pernyataan Ustad Abdul Somad dalam ceramahnya terkait dengan pembahasannya tentang salib. Keempat, mendukung semua kegiatan keagamaan dan rangkaian kegiatannya dalam konteks merawat keutuhan berbangsa dan bernegara. Kelima, mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat Sanggau untuk tidak mudah terprovokasi atas segala bentuk tindakan/pernyataan yang provokatif.

Kapolres Sanggau dalam kesempatan tersebut menjelaskan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk antisipasi Polri, TNI, Kejaksaan dan Pemkab Sanggau menyikapi vidio tersebut agar tidak menimbulkan gejolak.di tengah – tengah masyarakat. Kapolres menyebut ada aktor-aktor yang sengaja bermain dan hendak merusak NKRI dengan sentimen agama. Oleh karena itu, Kapolres mengajak seluruh elemen masyarakat Sanggau mewaspadai ancaman dan gangguan yang timbul sebagai dampak beredarnya vidio ini.
“Sebelum Pemilu, saat pemilu dan pasca pemilu, (NKRI) kita ingin digoyang, namun alahamdulillah seluruh elemen masyarakat bahu membahu menjaga pemilu bisa berjalan dengan aman dan damai,” kata Kapolres.

Kapolres kembali mengingatkan kepada seluruh masyarakat Sanggau untuk tidak mudah terprovokasi dan tidak gegabah menyikapi vidio tersebut.
“Sasaran utama para perusak ini adalah keutuhan NKRI. Mereka ingin merusak persatuan dan kesatuan kita. Apalagi nanti ada vidio tandingan, oleh karena itu harus kita antisipasi. Kita tidak ingin persatuan dan kesatuan yang sudah kita bangun dengan susah payah ini rusak oleh mereka ini, apalagi kita baru saja memperingati HUT Kemerdekaan yang ke-74 RI yang sudah diperjuangkan susah payah oleh para pejuang kita, apapun dalihnya, agama ataupun suku,” ujar Kapolres.

Berikut Dandim 1204 Sanggau mengatakan bahwa kita harus berhati-hati dalam menyikapi video  yang sedang viral saat ini karena itu merupakan skenario baru yang sudah disusun secara sistematis oleh orang yang ingin merusak keutuhan NKRI, untuk itu kita diajak bersama agar bijak menyikapi masalah, jangan mudah terprovokasi dan tetap jaga situasi yang aman, nyaman dan kondusif dan serahkan persoalan tersebut kepada pihak penegak hukum yang berwenang.

Sementara itu, Bupati Sanggau Paolus Hadi menyambut baik kegiatan ini. Kepada seluruh tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda yang hadir diminta mempunyai persepsi yang sama menyikapi vidio tersebut dan jangan melihat vidio tersebut sepotong – sepotong, tetapi yang harus kita lakukan adalah berpikir panjang untuk NKRI.
“Karena dalam kehidupan bersama itu kita harus mampu memahami hal – hal yang mungkin tidak bisa kita pahami. Tadi sudah kita ungkapkan semua sehingga ada pernyataan sikap, salah satu pointnya kita memang menolak betul ujaran kebencian, hoaks dan paham – paham radikalisme,” kata PH sapaan akrabnya.

Kepada seluruh masyarakat Sanggau PH meminta tetap menjaga keamanan dan ketertiban
“Intinya kita di Sanggau harus tetap aman, kita harus tunjukan kepada mereka – mereka yang ingin memecahbelah kita bahwa mereka gagal. Sekali lagi saya minta jangan ada lagilah hal – hal yang membuat kita tidak bersatu,” pesannya.

Penulis : Sukardi