Ekspor Pertanian Kalbar Januari hingga Mei 2019 melalui Entikong Lebih dari Rp 5 Miliar

Ekspor Pertanian Kalbar Januari hingga Mei 2019 melalui Entikong Lebih dari Rp 5 Miliar



Ekspor Pertanian Kalbar Januari hingga Mei 2019 melalui Entikong  Lebih dari Rp 5 Miliar

PONTIANAK – Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan) TPH Kalbar, Heronimus Hero mengatakan nilai ekspor dari komoditas pertanian di Kalbar yang melalui perbatasan Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat telah mencapai lebih dari Rp5 miliar.

“Dari data Balai Karantina periode Januari hingga Mei 2019 ini nilai ekspor dari pertanian meningkat signifikan dan bahkan sudah di atas Rp5 miliar. Tujuan ekspor kita melalui Entikong tersebut yakni Malaysia,” ujar Hero, Selasa (23/7).

Baca: Bupati Jarot Ajak Masyarakat Sintang Budayakan Konsumsi Ikan Sebagai Makanan Kaya Gizi

Hero menjelaskan jika dibandingkan dengan tahun lalu, pada periode yang sama, tahun ini meningkat tajam. Hal tersebut ditunjang adanya regulasi terhadap ekspor komoditas pertanian.

“Tahun lalu di waktu yang sama nilai ekspor pertanian di Kalbar hanya Rp 200an juta, tapi tahun ini meningkat tajam. Artinya masyarakat secara mandiri sudah melihat potensi prospek ekonomi komoditi pertanian,” ucapnya.

Ia pun menyebutkan komoditas pertanian yang memiliki andil besar dan diminati yakni buah langsat dengan nilai Rp2 miliar atau sebanyak 279 ton.

Selanjutnya pisang dengan nilai Rp693 juta atau 138 ton, jahe Rp 516 juta, kacang panjang Rp342 juta atau 16 ton, semangka Rp260 juta atau 16 ton dan jeruk Rp129 juta atau 24 ton.

“Setelah itu banyak komoditas lainnya yang nilainya juga cukup baik. Secara umum baik tanaman pangan dan hortikultura di Kalbar sudah banyak diekspor sebagaimana permintaan pasar,” paparnya.

Baca: Juara Lomba Masak Ikan, Tim PKK Kelam Permai Kreasikan Dimsum dan Sate Lilit

Dengan peluang pasar dan peluang ekspor yang besar pihaknya dari Distan TPH Kalbar terus mendorong percepatan produksi, peningkatan kualitas produk dan registrasi kebun.

“Itu bentuk dukungan kita untuk kemajuan pertanian dan peningkatan ekspor Kalbar ke luar. Kita akan anggarkan untuk itu sebagai komitmen,” ungkapnya.

Pihaknya juga akan terus memperkuat koordinasi dan data dengan pihak Balai Karantina Pertanian Kelas I Pontianak. Ia menyebutkan pihak Karantina sendiri sudah berkunjung ke Distan TPH Kalbar dalam rangka memperkuat hal tersebut.

“Apa yang kita lakukan juga untuk melakukan percepatan untuk mewujudkan Indonesia sebagai  lumbung pangan dunia pada 2045. Untuk menuju itu tentu masyarakat dunia harus mengkonsumsi produk Indonesia. Oleh karena ekspor ini memiliki penting,” jelasnya.

Ia meyakini potensi pertanian di Kalbar sangat besar. Sehingga upaya percepatan produksi dan peningkatan kualitas produk pertanian baik pangan dan hortikultura di Kalbar dapat dimaksimalkan.

“Dari sisi pemerintah terus mendukung petani untuj kemajuan pertanian di Kalbar. Kekayaan alam dan potensi kita dimaksimalkan untuk kesejahteraan masyarakat di daerah ini,” pungkasnya.