Memasuki Musim Kemarau, Ini Imbauan Ketua DAD Sanggau

Memasuki Musim Kemarau, Ini Imbauan Ketua DAD Sanggau



Memasuki Musim Kemarau, Ini Imbauan Ketua DAD Sanggau

SANGGAU – Memasuki musim kemarau dan mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sanggau, Yohanes Ontot mengatakan,  kepada seluruh masyarakat adat dayak se-Kabupaten Sanggau, karena kita paham betul bahwa masyarakat adat dayak masih melekat cerita mereka sampai hari ini sebagai salah satu peradaban masyarakat berladang atau bertani.

“Tentu berladang atau bertani orang dayak inikan tidak semuanya dengan teknologi modern. Tentu mereka masih berladang berpindah-pindah, tapi harapan kita mari untuk mematuhi aturan. Dalam UU itu membolehkan untuk berladang dibawah 2 hektare, tapi dengan syarat-syarat yang ada. Ini juga harus diikuti, “katanya kemarin.

Wakil Bupati Sanggau itu menambahkan, masih dimungkinkan, tapi dengan syarat-syarat yang sudah ditentukan pemerintah.

Baca: Sekwan DPRD Sanggau Ungkap Ada 4 Agenda Wajib Diselesaikan Sebelum Pelantikan Dewan Baru

Baca: Meriahkan Hari Bhayangkara Ke-73, Polres Sanggau Gelar Open Tournament Sumpit dan Sampan Bidar

“Jangan nanti dia terjebak oleh pihak-pihak tertentu, karena dia mau berkebun diambe 10 KK, dua dua hektare kan. Jadi 20 hektare, lalu nanti kenanya masyarakat kita, padahal untuk orang tertentu saja. Ini tidak boleh, kita harus minta masyarakat adat harus cerdas, “tegasnya.

Jadi, lanjut Ontot, harus hati-hati, pertama dalam membakar ladang itu jangan sporadis dengan melihat aturan-aturan yang ada. Seperti salah satunya, jika mau membakar ladang, lapor ke Kades.

“Itu mutlak. Misalnya si A mau bakar ladang lapor ke Kades, letaknya dimana, luasnya berapa. Seperti apa syaratnya nanti diikuti, “tegasnya.

Baca: Ansor Sanggau Apresiasi Satgas Yonmek 643/Wns Amankan Rokok dan Peralatan Elektronik Asal Malaysia

Baca: Dua Orang Warga Kecamatan Sekayam Dapat Reward Dari Kapolres Sanggau

Ontot menegaskan, masyarakat adat dayak dalam membakar ladang tak serampangan.

“Kalau itu terjadi kebakaran, itu orang diluar itu yang sengaja memanfaatkan situasi ini sehingga orang dayak disalahkan. Jadi saya imbau kepada masyarakat adat dayak, hati-hati, jangan nanti dipakai orang dan justru kita di blacklist orang, “pungkasnya.