PLN Sanggau siagakan ratusan petugas amankan pasokan listrik

PLN Sanggau siagakan ratusan petugas amankan pasokan listrik


Pontianak (ANTARA) – Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Sanggau, Didi Kurniawan Abuhari mengatakan, pihaknya mengerahkan sedikitnya 473 petugas layanan teknik, untuk mengamankan pasokan listrik, selama puasa hingga sepekan pasca perayaan Idul Fitri 1440 Hijriah.

“Ada sebanyak 473 petugas layanan teknik kita siaga kan untuk amankan pasokan listrik selama bulan suci Ramadhan hingga H+7 perayaan Idul Fitri 1440 Hijriah. Nah, puasa tidak menjadi halangan bagi petugas PLN untuk terus bersiaga selama 24 jam, guna amankan pasokan listrik ke pelanggan,” ujarnya saat dihubungi di Sanggau, Kamis.

Ditambahkan, daya mampu mesin pembangkit saat ini mencapai 110,72 Mega Watt (MW) dengan beban puncak 75,10 MW. Meskipun pasokan listrik cukup, pihaknya juga menyiapkan Genset Mobile sebanyak 6 unit dengan kapasitas 50 Kilo Volt Ampere (KVA), Genset Portable sebanyak 8 unit dengan kapasitas 5,5 Kilo Watt (KW) serta 1 Unit kapasitas 2,2 kW, dan 3 unit gardu bergerak (UGB) untuk mengantisipasi jika terjadi pemadaman listrik secara mendadak.

“Ratusan petugas dan perlengkapan kerja sudah kita disiagakan. Tapi masih terbuka peluang terjadinya gangguan listrik akibat kondisi alam, seperti pohon tumbang akibat hujan angin mengenai jaringan listrik PLN,” ujarnya.

Menurut Didi, apabila terjadi gangguan maka petugas PLN akan langsung melakukan recorvery atau perbaikan.

“Lamanya perbaikan tergantung dari jenis gangguan dan kondisi cuaca saat itu,” kata dia.

Diakuinya, tanam tumbuh milik warga saat ini menjadi penyebab utama terjadinya gangguan listrik di wilayah kerja PLN UP3 Sanggau.

“Sekitar 70 persen gangguan listrik disebabkan oleh tanam tumbuh milik warga. Jarak aman antara tanam tumbuh dengan jaringan PLN adalah minimal 2,5 meter. Kami terus melakukan pemangkasan pohon guna memastikan jarak aman tersebut dan mengimbau kepada masyarakat untuk merelakan tanam tumbuh yang mereka miliki untuk kami pangkas karena berpotensi menyebabkan terjadinya gangguan listrik,” jelas dia.