//DISKOMINFO-SGU//

SANGGAU – Bupati Sanggau Paolus Hadi, S.IP, M.Si hadir pada acara Festival Seni Budaya Melayu (FSBM) XII Tingkat Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), yang mana Kontingen Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Sanggau menurunkan pesertanya sebanyak 300 orang, kegiatan ini diselenggarakan oleh Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), yang mana Kabupaten Sekadau yang dikenal dengan sebutan Bumi Lawang Kuari ditunjuk sebagai tuan rumah kegiatan, bertempat di Lapangan Sepak Bola EJ.Lantu Sekadau Hilir, senin malam (5/11) pukul 20.00 WIB.

Hadir pada kesempatan ini Gubernur Kalbar H.Sutarmidji, SH, M.Hum, Kapolda Kalbar Brigjen Pol Didi Haryono, Pangdam XII/Tanjung atau yang mewakili, Bupati Sekadau Rupinus, SH, M.Si, Wakil Bupati Sekadau Aloysius, SH, M.Si, Walikota/Bupati se-Kalbar, Raja-raja se-Kalbar, Dandim se-Kalbar, Kapolres se-Kalbar, Ketua MABM Provinsi Kalbar Khairil Effendi, Ketua MABM Kabupaten/Kota se-Kalbar, SKPD Provinsi Kalbar, SKPD Kabupaten/Kota se-Kalbar, Forkompimda, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat beserta para tamu undangan.

Dapat dilihat ribuan masyarakat khususnya Kabupaten Sekadau antusias berbondong-bondong mendatangi dan memadati Lapangan Sepak Bola EJ.Lantu Sekadau Hilir dalam rangka berpartisifasi, menyaksikan dan mensukseskan acara Festival Seni Budaya Melayu XII Tahun 2018. Sebelum dimulai acara inti, terlebih dahulu diselingi dengan musik dan lagu Melayu dengan tarian khas adat budaya Melayu.

Dalam pembukaan acara Festival Seni Budaya Melayu, Ketua MABM Provinsi Kalbar menyampaikan “Perlu diketahui bahwa acara Festival Seni Budaya Melayu ini diadakan oleh MABM Provinsi Kalbar, kegiatan ini merupakan pesta atau ajang Kalbar dalam mengekpresikan beragam seni budaya yang kita miliki dan sekaligus seminar tentang kearifan lokal khususnya budaya adat Melayu di Kalbar. Perlu disampaikan bahwa jumlah peserta yang diikuti dari utusan MABM Kabupaten/Kota se-Kalbar berjumlah lebih dari 2000 peserta, yang mana beberapa hari yang lalu telah diawali malam ta’aruf dan pawai budaya yang telah memecah muri dengan memakai pakaian adat budaya Melayu yaitu teluk belangak dan pada tanggal 10 November nanti akan diadakan kompetisi 15 tangkai yang diperlombakan antara lain; Lagu-lagu melayu tingkat dewasa, Vokal grup Lagu Daerah, Seni Hadrah, Tari Jepin Tradisional, Syair Melayu, Berbalas pantun, Bertutur, Merias pengantin Melayu dan Peragaan Busana Melayu tingkat Anak-anak, Sampan Bidar, Bunga Silat dan Pangkak Uri Gasing, Stand Pameran, Merancang Motif Melayu, Pemilihan Bujang dan Dare Melayu, Eksibisi (Gelar Upacara Adat dan Seminar) dan Pawai Budaya. Dapat dilihat pada acara ini bukan hanya suku Melayu yang hadir akan tetapi suku-suku lain seperti; Dayak, Tionghoa, Jawa dan lain-lain turut hadir dalam menyaksikan dimalam pembukaan festival seni budaya Melayu dan ini membuktikan bahwa sebuah perbedaan tidak menjadi penghalang dalam menyambung silahturrahmi dan tetap bersatu meskipun berbeda suku, adat, budaya, RAS dan agama.” (Ujarnya)

Selanjutnya, Bupati Sekadau menyampaikan dalam sambutannya “Saya ucapkan selamat datang di Bumi Lawang Kuari Kabupaten Sekadau, festival ini merupakan agenda MABM Provinsi Kalbar dengan beberapa serangkaian yang diperlombakan, akan tetapi bukan hanya semata-mata mencari juara, tetapi dengan adanya festival ini untuk mempererat tali silahturrahmi suku melayu sendiri dan juga suku-suku yang ada di Kalbar khususnya di Kabupaten Sekadau. Kegiatan ini diselenggarakan dua tahun sekali dan pada tahun ini Kabupaten Sekadau dipercayai sebagai tuan rumah acara dan kami sangat mendukung penuh kegiatan ini dan juga beberapa kegiatan adat budaya suku yang lain dengan tujuan untuk melestarikan kekayaan adat dan budaya yang  kita miliki.” (Jelasnya)

Pada kesempatan yang sama, sebelum membuka secara resmi festival seni budaya Melayu, Gubernur Provinsi Kalbar menyampaikan “Terimakasih saya ucapkan kepada Bupati dan Wakil Bupati Sekadau yang telah mendukung penuh kegiatan ini dengan semangat sehingga dapat terlihat masyarakat Kabupaten Sanggau mendatangi dan memadati tempat acara ini. Perlu saya sampaikan bahwa sebuah kebudayaan mencerminkan nilai-nilai peradaban dari satu komunitas, dan hal seperti harus terjaga inovasinya dalam hal budaya, jangan sampai dasar budaya yang kita miliki dihilangkan, kita harus menjaga dan melindungi budaya yang kita miliki supaya tidak diambil oleh negara lain. Maka dari itu, semua warisan budaya yang kita miliki untuk bisa didaftarkan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, supaya budaya kita tetap terjaga dan diakui.” (Tuturnya)

Penyerahan piala bergilir oleh MABM Kota Singkawang kepada MABM Provinsi Kalbar.