Kabupaten Layak Anak, Kabupaten Sanggau Optimis meraih Minimal Raih Madya

Kabupaten Layak Anak, Kabupaten Sanggau Optimis meraih Minimal Raih Madya


Tahun 2017 lalu, Kabupaten Sanggau meraih penghargaan sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA), kategori Pratama. Tahun ini, Kabupaten Sanggau menargetkan grade KLA minimal Madya, dan jika dimungkinkan bisa meraih kategori Nindya atau satu tingkat di bawah kategori tertinggi, yaitu Utama. Untuk meraih kategori Madya tersebut, saat ini Kabupaten Sanggau sudah melakukan berbagai persiapan, seperti halnya menyediakan fasilitas informasi layak anak.

 

Hal tersebut sesuai dengan 31 indikator yang tercantum di dalam Permen Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) nomor 12 tahun 2012 tentang indikator kabupaten/kota layak anak. Untuk kategori pratama, kabupaten/kota harus mendapat penilaian/skor 501-600, dimana untuk meraih nilai tersebut, setidaknya bisa memenuhi 17 komponen dari 31 komponen yang ada dalam Permen PPPA diatas. 17 komponen tersebut tidak ada angka di bawah 70 persen nilai maksimal dan komponen tertentu harus mencapai angka mutlak.

Demikian yang disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Sanggau, Yohanes Supriyanto, SH, Senin (09/04/2018). Sedangkan untuk kategori Madya, kata dia, Kabupaten Sanggau harus mendapat skor 601-700, dan harus memenuhi 21 komponen, dimana kesemuanya itu tidak ada angka di bawah 70 persen nilai maksimal dan komponen tertentu juga harus mencapai nilai mutlak. “Komponen-komponen yang harus mempunyai nilai mutlak, kami tidak bisa memprediksi, karena itu kewenangan dewan juri,” tambahnya.

Jika Kabupaten Sanggau ingin meraih kategori Nindya, lanjut beliau, harus mendapat nilai 701-800, memenuhi 25 komponen, dimana di dalamnya tidak boleh ada angka di bawah 70 persen nilai maksimal dan komponen tertentu harus mencapai nilai mutlak. “Apabila Kabupaten Sanggau bisa meraih kategori Nindya sangat luar biasa, namun setidaknya kita bisa meraih Madya sudah lebih dari cukup. Kita optimis bisa meraihnya, meskipun kita berharap bisa meraih kategori Nindya,” jelasnya.

Beberapa persiapan yang sudah dilakukan Kabupaten Sanggau, lanjut Supriyanto, bahwa saat ini sudah ada Pojok ASI (Air Susu Ibu) di tempat umum, seperti halnya di beberapa Rumah Sakit, ketersediaan kawasan tanpa rokok, prosentase ASI eksklusif, prosentase wajib belajar pendidikan 12 tahun, angka partisipasi pendidikan anak usia dini, dan lain-lain.