//DISKOMINFO-SGU//

SANGGAU, Kegiatan rapat koordinasi pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sanggau Tahun 2018, bertempat Ruang Musyawarah lantai satu Kantor Bupati Sanggau, Selasa pagi (6/3/2018).

Hadir pada kesempatan ini PJS Bupati Kabupaten Sanggau Drs.Moses Tabah, M.Si, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Kalimantan Barat Drs.Alexander Rombonang, MMA, Kepala Bidang Hubungan Antar Lembaga Kesbangpol Provinsi Kalimantan Barat Tuti Sumarni, S.Sos, M.Si, Asisten Pemerintahan, Hukum dan HAM Kabupaten Sanggau Willybrordus Welly, S.Sos, M.Si sekaligus Ketua Panitia Penyelenggara, Forkompimda, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sanggau Sekundus Ritih, SE, Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Sanggau yang mewakili, Kepala OPD Kabupaten Sanggau dan Camat se-Kabupaten Sanggau.

Laporan Ketua Panitia Penyelenggara “Pada rapat Rakor Pilkada ini ada beberapa hal yang kita anggap penting untuk kita sinergikan. Terutama untuk pemilihan Gubernur, Wakil Gubernur dan Bupati, Wakil Bupati. Rakor ini juga untuk melihat tingkat capaian kita yang telah kita laksanakan Pilkada selama ini. Pada kegiatan Rakor ini sengaja kita undang dari Provinsi Kalbar untuk memberikan pencerahan kepada kita tentang pemilihan Kepala Daerah. Juga pada kesempatan ini guna untuk menyamakan persepsi seluruh stakehoulder untuk mendapatkan pesta demokrasi yang kondusif, aman dan damai, karena kita dapat informasi bahwa Kab.Sanggau rawan konflik untuk pilkada tahun 2018, maka dari itu mari kita sama-sama mematahkan isu-isu yang demikian. Karena kita rasa selama ini Kab.Sanggau aman-aman saja.”(Ujarnya)

Sambutan PJS Bupati Sanggau sekaligus membuka secara resmi Rakor Pilkada “Sebagaimana kita ketahui bahwa kita akan melaksanakan Pilkada serentak yang akan dilaksanakan pada 171 Daerah yang terdiri dari 17 pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur, 115 pemilu Bupati dan Wakil Bupati dan 39 pemilu Walikota dan Wakil Walikota. Kita Pemerintah Daerah dan masyarakat Kab.Sanggau akan ikut serta terlibat didalam kemeriahan pelaksanaan Pilkada tersebut, yang mana puncaknya pada tanggal 27 Juni 2018 akan menentukan pilihan terbaik bagi Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar serta Bupati dan Wakil Bupati Sanggau. Oleh karena itu, maka pada hari ini rapat koordinasi terkait Pilkada ini harus kita laksanakan, dengan tujuan akhir adalah agar dapat berjalan dengan sukses dan aman. Juga berharap dengan rapat koordinasi ini dapat dirumuskan hal-hal yang penting terkait persiapan menjelang pelaksanaan Pilkada 2018 agar dapat berjalan dengan lancar dan sukses. Hal ini sejalan dengan konsep politik Indonesia hingga saat ini menganut sistem demokrasi, oleh karena itu dalam memilih pemimpin juga dilaksanakan secara demokrasi. Salah satu unsur penting dalam demokrasi adalah pemilihan pemimpin yang dilaksanakan secara demokratis, dimana rakyat pemegang kekuasaan, memiliki hak pilih dalam menentukan pemimpinnya, karena pemilukada merupakan bagian kemerdekaan rakyat untuk memilih. Dalam Pilkada memdatang saya meminta agar semuanya meningkatkan koordinasi lintas sektoral dalam rangka memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat menjelang Pilkada. Juga saya ingin menegaskan bahwa sukses atau tidak pelaksanaan Pilkada sangat bergantung dari elemen-elemen yang secara langsung terkait proses penyelenggaraan Pilkada. Untuk itu kepada seluruh jajaran dan stakehoulder untuk meningkatkan sinergi dan kerjasama untuk menjaga keamanan dan ketertiban Pilkada 2018 mendatang.”(Tegasnya)

Sambutan Asisten Pemerintahan dan Kesra Provinsi Kalbar sejalan dengan apa yang disampaikan oleh  PJS Bupati Kab.Sanggau dalam sambutannya yang mengatakan pada saat Pilkada mendatang kita sama-sama untuk menjaga ketertiban dan keamanannya.

“Perlu kami sampaikan bahwa pada kesempatan Rakor Pilkada ini Pemerintah Daerah sebenarnya tidak terlalu banyak terlibat dalam Pilkada, karena sudah ada institusi khusus untuk mengurusnya yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU). Juga perlu kami sampaikan pada kesempatan ini bahwa Pemilihan Kepala Daerah bisa mengarah atau terjadinya suatu konflik. Oleh karena itu harus tetap kita jaga ketertiban dan keamanannya, Kalbar diinformasikan menduduki posisi ketiga se-Indonesia rawan konflik Pilkada 2018, maka dari itu mari kita patahkan pendapat tersebut.”(Tegasnya)

Penulis : Alfian

Editor : Izar