DINSOSP3AKB Kampanye Three Ends - DINSOSP3AKB

DINSOSP3AKB Kampanye Three Ends – DINSOSP3AKB


UNTUK meningkatkan peran dan mendorong keterlibatan laki-laki dalam penghentian kekerasan terhadap perempuan dan anak, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Sanggau menggelar kampanye Three Ends He For She yang digelar di Kecamatan Taya Hilir, Kamis (24/8). Kegiatan tersebut dibuka resmi oleh Bupati Sanggau yang diwakili Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Sanggau, Yohanes Supriyanto, SH.

Dalam sambutannya, Yohanes Supriyanto, menjelaskan bahwa perlu adanya upaya mengangkat harkat dan martabat sebagai anak bangsa, salah satuya menghilangkan perbedaan laki-laki dan perempuan. Perempuan menurutnya dapat berkontribusi dalam pembangunan ekonomi, apalagi jumlah perempuan di negara ini lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki.

“Jumlah perempuan itu banyak, apalah artinya 60% penduduk perempuan jika tidak diberdayakan untuk pembangunan. Jika tidak maka kita kehilangan penggerak-penggerak ekonomi di Indonesia,” ungkapnya.

Ia berharap, tidak ada lagi yang memandang wanita sebelah mata. Justru menurutnya perempuan perlu diberikan akses untuk berkreativitas dan berkarya. Kampanye Three Ends, kata dia, merupakan bentuk komitmen yang menjadi kepedulian para pemimpin negara di mana perempuan mempresentasikan separuh dari pelaku dan penerima manfaat dari pembangunan. Pengarusutamaan gender dalam pemerintahan bukan hanya dari dan untuk kaum perempuan saja, namun dukungan kaum laki-laki untuk mewujudkan kesetaraan gender juga menjadi penting.

Kegiatan yang dihadiri SKPD, LSM, dan organisasi wanita ini juga dihadiri Forkompimcam, Kepala Desa dan PKK Desa. Ia menyebut, kegiatan kampanye Three End ini merupakan kampanye yang telah dilakukan untuk yang kedua kalinya. Kegiatan bertujuan untuk mensosialisasi masyarakat program pemerintah yang berkaitan dengan tiga hal.

“Yang pertama akhiri kekerasan terhadap anak, kedua akhiri perdagangan orang atau human trafficking, serta yang ketiga akhiri kesenjangan akses ekonomi terhadap perempuan,” sebutnya.

Yohanes Supriyanto mengatakan, sudah saatnya untuk menghentikan kekerasan terhadap anak dan perempuan. Kemudian perempuan seharusnya juga diberikan kemudahan dalam mengakses ekonomi, agar perempuan berdaya sehingga menunjang kehidupan keluarganya.