//Kardi//Kominfo Kab.Sanggau//

Sanggau, tampak antusias masyarakat RT 11 Segole Kelurahan Tanjung Kapuas Kecamatan Kapuas pada sabtu (10/6) memadati tempat acara yakni pentas seni dan panggung adat, pada acara tersebut hadir Bupati Sanggau Paolus Hadi,S.IP.,M.Si, Sekda kabupaten sanggau A.L.Leysandri,SH. beberapa kepala SKPD dilingkungan pemerintah kabupaten sanggau, Muspika Kecamatan Kapuas beserta rombongan lainnya yang telah berbaur akrab bersama masyarakat setempat guna mensukseskan acara syukuran gawai tersebut.

Ketua Panitia Pelaksana Gawai Nosu Minu Podi Salvnus Lijin yang sekaligus adalah Kepala Adat Segole melaporkan bahwa kegiatan dalam rangka memelihara dan melestarikan nilai-nilai adat dan budaya, kemudian gawai nosu minu podi ini harus dipertahankan agar menjadi nilai yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat adat dayak khususnya masyarakat segole dan masyarakat adat dayak kabupaten sanggau pada umumnya. Berikut tujuan syukuran gawai adalah sebagai ucapan terimakasih masyarakat segole kepada sang pencipta atas segala berkatNya dengan misa pemberkatan benih dan peralatan pertanian, mengadakan kegiatan seni dan budaya adat serta sebagai ajang pemersatu antar warga masyarakat adat dan sekaligus menjalin tali silaturahmi antar warga. Kemudian peserta kegiatan adalah melibatkan seluruh warga masyarakat segole baik tokoh agama, tokoh adat, pemuka masyarakat dan muda-mudi, dimana biaya penyelenggaraan kegiatan adalah dari iuran warga, gotong royong dan sumbangan suka rela dari pemerhati kegiatan.

Ketua RT 11 Segole Markus menyampaikan bahwa RT 11 segole adalah salah satu RT di wilayah kerja kelurahan tanjung Kapuas dengan jumlah 106 kepala keluarga dengan jumlah penduduk 356 jiwa. Kemudian terkait kegiatan gawai nosu minu podi diselenggarakan merupakan wujud rasa syukur kepada yang maha kuasa, gawai juga merupakan salah satu sarana komunikasi antar masyarakat adat segole dengan masyarakat adat lainnya. Adapun rangkaian gawai nosu minu podi yang telah dilaksanakan adalah mengambil dan memanggil semangat padi yang ada diladang para petani setelah selesai panen padi dibawa pulang ke kampung dan secara bersamaan disimpan dilumbung padi untuk didoakan secara pomang menurut tradisi nenek moyang zaman dahulu, yang artinya berterima kasih kepada sang pencipta atas penyertaan dan kelimpahan serta berkat segala hasil bertani yang diperoleh selama setahun bekerja.

Bupati Sanggau Paolus Hadi,S.IP,M.Si, mengatakan bahwa pemerintah daerah dalam hal pelestarian adat budaya yang ada di kabupaten sanggau sangat mendukung sekali kepada masyarakat adat dalam melestarikan adat budayanya masing-masing suku maupun sub suku yang ada di kabupaten sanggau. Berikut Bupati Sanggau mengatakan kapada masyarakat yang hadir bahwa kita hidup harus selalu bersyukur dan selalu mensyukuri atas apa yang kita peroleh selama ini serta syukuran gawai merupakan momentum kebersamaan, suka cita, penuh kekeluargaan dan persaudaraan serta saling berbagi satu sama lain. Makna gawai selain melestarikan adat budaya warisan nenek moyang (leluhur) juga sebagai ungkupan syukur umat manusia terhadap sang pencipta atas hasil yang diperoleh selama ini. Selamat gawai Masyarakat Segole, harapan tahun depan hasil panen masyarakat semakin meningkat.